Jakarta (Pendis) - Untuk terus meningkatkan akses dan mutu Madrasah, Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam mengundang Kepala Madrasah calon penerima Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun Anggaran 2023.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani dalam arahannya berpesan kepada Kepala Madrasah agar tidak mengambil jalan yang salah. Menurutnya, dalam proses SBSN Madrasah TA-2023 akan ada pengawasan yang sifatnya melekat.
“Saya minta jangan mengambil jalan yang salah, karena proses pelaksanaan SBSN Madrasah nantinya ada pengawasan yang melekat (CCTV), disamping ada pengawasan malaikat,” terangnya di Jakarta, Rabu (07/09/2022).
Ramdhani berharap madrasah menjadi sarana menebar kasih sayang sebagai umat manusia, pandai mengajak (kebaikan) bukan mengejek. “Saya membayangkan suatu madrasah bisa menjadi rumah kedua, yang mampu menjembatani keinginan, cita-cita dan talenta terpendam para siswa-siswi,” jelasnya kemudian.
Peningkatan akses dan mutu madrasah melalui SBSN ini, ia yakin pada civitas academica akan tercipta suasana yang aman dan nyaman berada di madrasah, sehingga dengan begitu madrasah ikut andil dalam menjaga kesehatan fisik, psikologis dan spiritual.
“Mari buktikan bersama-sama bahwa surga yang indah adalah madrasah,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Moh. Isom menginginkan adanya korelasi antara kualitas gedung dan prestasi guru dan siswa madrasah penerima SBSN TA-2023.
“Salah satu indikator madrasah penerima SBSN diantaranya prestasi, jadi ketika gedung sudah bagus, prestasi guru dan siswa harus terus ditingkatkan. Dengan begitu ada korelasi gedung yang megah berdiri dengan prestasi,” jelasnya.
Ia meminta pada kepala madrasah untuk selalu memberitakan kegiatan apapun di lingkungan madrasah.
“Jadi apapun kegiatannya selalu beritakan lewat media sosial dan lain sebagainya, karena SBSN Madrasah ini anggarannya cukup besar, semuanya diberitakan sebagai bagian dari akuntabilitas publik,” katanya lebih lanjut.
Isom yakin madrasah sudah bisa bersaing sebagai institusi pendidikan Islam, dengan banyaknya prestasi yang telah diraih oleh siswa-siswi madrasah, pembangunan akses dan mutu terus menerus diperbaiki sehingga sangat memungkinkan madrasah dikenal dunia.
Kepala Subdirektorat Sarana-Prasarana KSKK Madrasah, Abdul Rouf menjelaskan kegiatan rapat koordinasi dengan calon penerima SBSN TA-2023 dimaksudkan agar pelaksanaan proyek pengembangan akses dan mutu bisa lebih akseleratif, ”Kami mengundang calon penerima SBSN 2023 lebih awal karena ingin dalam pelaksanaan proyek ini nantinya lebih akseleratif, juga untuk memitigasi kendala dan hambatan proyek sukuk negara ini,” terangnya.
“Saya harap SBSN bisa dinikmati madrasah lebih luas, pelaksanaan SBSN terbatas karena menggunakan sistem single year. Dalam kurun waktu satu tahun madrasah sudah jadi dan bisa dimanfaatkan oleh guru dan siswa, jadi kami ingin terbuka terkait SBSN sehingga bisa dinikmati madrasah lebih luas,” terangnya.
Melalui rapat koordinasi di Jakarta kali ini, Rouf berharap SBSN TA-2023 bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
“Kami berharap proyek sukuk syariah ini sukses lahir-bathin, tidak ada yang mangkrak dan nirprestasi. Amanah SBSN 2023 bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.
Hadir pada kesempatan rapat koordinasi SBSN Madrasah narasumber dari Kementerian Keuangan dan Badan Perencanaan Nasional. Kegiatan kali ini juga mengundang Jabatan Fungsional Tertentu bidang pengembangan teknologi, sarana dan prasarana Kantor Wilayah Kementerian Agama. (m.a.k)
Bagikan: