Surabaya (Pendis) - Setelah mengumumkan nama-nama nominator penerima bantuan penelitian, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagaman Islam (Dit. PTKI) melalui Subdit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat melaksanakan seminar proposal bantuan penelitian kluster penelitian pembinaaan kapasitas.
Seminar penelitian menjadi salah satu langkah untuk menumbuhkan tradisi riset. Yang harus dikedepankan oleh para dosen adalah dorongan kuat untuk melakukan penelitian. "Penguatan metodologi penelitian dan segala hal yang diperlukan dalam tradisi riset harus selalu ditingkatkan," kata Kasubdit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Muhammad Zain pada kegiatan Seminar Proposal Bantuan Penelitian, Rabu (12/07) di Surabaya.
Dalam konteks demikian, Muhammad Zain menyampaikan tentang agenda riset keagamaan nasional yang tengah disiapkan oleh Dit. PTKI. Agenda riset keagamaan lahir untuk mendorong semangat dosen PTKI untuk menerbitkan dan mempublikasikan karya-karya intelektualnya agar tidak berakhir tersimpan di lorong- lorong sunyi perpustakaan pribadinya. Agenda riset keagamaan nasional dalam rangka menumbuhkan research culture di kampus agar dosen tidak hanya disibukkan dengan kegiatan administratif, misalnya menyusun Beban Kerja Dosen (BKD). "Jangan sampai dosen lebih sibuk untuk memenuhi ketentuan BKD daripada menyempurnakan temuan- temuan risetnya," terang Zain.
Kasi Publikasi Ilmiah Dit. PTKI Mahrus dalam laporan penyelenggaraan seminar menyampaikan bahwa terdapat formulasi baru dalam kegiatan seminar proposal tahun 2017 yaitu penambahan wawasan tentang metodologi penelitian yang dikemas dalam short course selama empat jam. "Sebelum seminar dilaksanakan, peserta diberikan penguatan tentang metodologi penelitian, penggunaan teori, relevansi seta kemutaakhiran isu. Hal ini dilakukan sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan bagi para dosen dalam melakukan penelitian," ungkap Mahrus.
Kasi Penelitian dan Pengembangan Hak Kekayaan Intelektual Dit. PTKI, Anis Masykhur mengatakan bahwa penguatan metodologi penelitian akan terus dilaksanakan setiap kali seminar dari semua kluster penelitian yang ada. "Setelah melakukan seleksi akademik proposal, kami melihat kelemahan para dosen terkait penguasaan metodologi penelitian. Banyak gagasan yang menarik namun tidak dijabarkan dengan baik. Kelemahan itu rupanya bertumpu pada penggunaan metodologi dan kerangka toeri," jelas Anis. Anis berharap penguatan metodologi penelitian dapat membantu para dosen dalam ketepatan menggunakan metode dan teori untuk memberikan kontribusi akademik dari yang sifatnya lokal dan dapat terhubung dengan dunia keilmuwan global. (wildan/dod)
Bagikan: