Atasi Problema Guru dengan PPKB

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)
Makassar (Pendis) - Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Kepala Seksinya pada Bidang PAIS, Ibrahim menyambut antusias para peserta kegiatan Training of Trainers (ToT) Instruktur Provinsi (Pelatih Inti) Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) GPAI SD Angkatan 2 di Makassar, 26 Juli 2018. Di depan 35 peserta kegiatan, ia mengaku bangga karena Provinsi Sulawesi Selatan menjadi tuan rumah kegiatan yang baru dilaunching oleh Menteri Agama RI, 13 Juli 2018 lalu. Ia berharap para guru bisa memanfaatkan kegiatan dengan baik dan bisa menjadi calon-calon pelatih inti handal di kabupaten/kota masing-masing tempatnya berdomisili dan mengajar. Selaku Kasubdit PAI SD/SDLB Ilham dalam sambutan dan laporannya menyampaikan bahwa tujuan utama PPKB adalah untuk menuntaskan problematika guru khususnya GPAI terkait kompetensinya. Ada 6 kompetensi yang harus senantiasa ditingkatkan dan dikembangkan yaitu paedagogik, profesional, sosial, kepribadian, spiritual dan kepemimpinan.
Program ini sejatinya sudah mulai dilaksanakan sejak tahun 2017 namun hanya beberapa provinsi pilot project menjadi sasaran. Keterbatasan anggaran menjadi masalah utama. "Anggaran PAI di Pusat (Direktorat PAIKemenag) hanya 58 milyar atau 1% dari total anggaran 56 trilyun yang sebagian besar hanya disalurkan untuk pembayaran tunjangan profesi guru," ujarnya. Ia berharap meski Subdit PAI SD/SDLB hanya bisa mengesekusi 2 angkatan namun ini bisa menjadi upaya baik untuk ikut mengentaskan masalah GPAI terkait pembinaan mutu kompetensinya juga bisa menghasilkan para instruktur provinsi di bidang PPKB yang berkualitas.
Menurut anggota tim Pengembang PPKB Direktorat PAI, Achmad Hasim yang menjadi salah satu instruktur kegiatan ini menjelaskan bahwa sebenarnya ada beberapa jenis sasaran materi PPKB namun prioritas yang ditekankan oleh direktorat pada kegiatan PPKB sekarang adalah kompetensi Paedagogik 2 dengan materi pokok terkait konsep, dan analisis model pembelajaran. Akhmad Faozan, selaku Master Trainer (Pelatih Pusat) mensupport para peserta untuk memahami secara mendalam rumah besar dari pembelajaran itu sendiri terutama Pembelajaran Abad 21. Pembelajaran PAI Abad 21 dikenal sebagai pembelajaran untuk mempersiapkan anak didik memiliki kecakapan-kecakapan yng dibutuhkan di abad 21 seperti 4C (berpikir critis, creative, communicative dan colaboration), PPK (pendidikan karakter), literasi dan moderasi Islam sebagai tambahannya. Peserta akan di kuatkan dulu dengan konsep model pembelajaran dari 4 teori pembelajaran utama yaitu behaviorisme, kognitivisme, konstruksivisme dan humanisme. Setelah tahu mereka akan bisa memilih model pembelajaran mana yang cocok untuk diterapkan di kelas. (wikan/dod) (Foto: aan danial)

Terkait