FKGPAI TK Pasaman Barat Adakan Pembinaan GPAI

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)


Pasaman Barat (Direktorat PAI) – Forum Komunikasi Guru Pendidikan Agama Islam Taman Kanak-kanak (FKGPAI TK) Kabupaten Pasaman Barat adakan kegiatan pembinaan bagi para anggotanya. Kegiatan dikemas dalam bentuk seminar dengan tajuk “Seminar Nasional FKG PAI TK Kabupaten Pasaman Barat” dan tema “Melalui Moderasi Beragama Kita Tingkatkan Kreatifitas & Kualitas Pembelajaran PAI TK”. Sebanyak 50 orang anggota, terdiri dari GPAI TK dari wilayah-wilayah kecamatan di Kab. Pasaman Barat, mengikuti acara yang berlangsung selama tiga hari sejak Jumat (25/08) hingga Minggu (27/08) di Simpang Ampek, Kab. Pasaman Barat, Sumatera Barat.

Seminar tersebut mengundang PTP Bidang Kurikulum Subdit PAI pada PAUD dan TK sebagai Direktorat PAI, Kepala Seksi Pendidikan dan Keagamaan Islam (PAKIS) Kankemenag Kab. Pasaman Barat, Kepala Dinas Pendidikan Kab. Pasaman Barat, Sekretaris FKGPAI TK Provinsi Sumatera Barat, Ketua dan Sekretaris AGPAI Kab. Pasaman Barat, Pengawas PAI Tingkat Dasar, serta Ketua IGTK Kab. Pasaman Barat.

Ketua FKGPAI TK Kab. Pasaman Barat, Mirawati, dalam laporannya, menyebutkan bahwa seminar diinisiasi oleh para anggotanya dan dibiayai secara mandiri. Dirinya berterima kasih atas perhatian, arahan, dan dukungan penuh yang diberikan oleh Kankemenag Kab. Pasaman Barat sehingga seminar dapat dilaksanakan dengan lancar.

Lebih lanjut, dirinya memaparkan data-data GPAI TK Kab. Pasaman Barat yang terinput dalam sistem data pendidikan saat ini. "GPAI TK sudah terdaftar di akun Siaga berjumlah 72 orang. Pada tahun 2023, GPAI TK penerima berjumlah 40 orang. GPAI TK sudah tersertifikasi ada 3 orang. GPAI TK yang akan mengikuti PPG tahun 2024 sebanyak 110 orang. yang akan mengikuti PPG. GPAI TK sudah lulus pretest sebanyak 25 orang”.

Senada dengan hal itu, Kepala Seksi Bidang Pendidikan dan Keagamaan Islam Kankemenag Kab. Pasaman Barat, Rali Tasman, dalam sambutannya, menggarisbawahi keikutsertaan GPAI TK Kab. Pasaman Barat dalam program sertifikasi guru. Salah satu langkah upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru.

Dirinya menerangkan, “ketika berbicara tentang pengelolaan guru, menyangkut dengan kesejahteraan, terutama dalam rangka perbaikan penghasilan guru, terutama melalui sertifikasi, maka sertifikasinya dilaksanakan oleh Kementerian Agama dan dibayar oleh Kementerian Agama.” Meskipun begitu, dirinya mengakui, terdapat kendala dalam ketersediaan anggaran dari tahun ke tahun sehingga Kemennag mengambil langkah-langkah strategis untuk menuntaskannya.

"Oleh sebab itu, Kementerian Agama mendorong agar pemerintah daerah peduli, mau memperhatikan guru-guru PAI ini, dengan membiayai penyelenggaraan sertifikasi, biaya sertifikasi untuk guru-guru PAI, baik, TK, SD, sampai SMA/SMK. ", jelasnya.

Bagi Rali, setiap kendala dapat diatasi melalui komunikasi dan koordinasi yang baik antara stakeholder dengan pihak terkait. Semua pihak memiliki peranan dalam membangun kerja sama, sinergi, dan kolaborasi. Baik, antara GPAI dengan Admin Siaga Kankemenag, FKGPAI TK dengan AGPAI, Kankemenag dengan Diknas, maupun dengan pemerintah daerah setempat.

“Alhamdulillah, kami bisa membayar dulu pada tahun kemarin dibantu oleh Pemda untuk biaya sertifikasi 48 orang. Kemudian, tahun ini 242 guru PAI yang sertifikasi atas biaya Pemerintah Daerah, terima kasih Pak Dinas Pendidikan [...] Alhamdulillah, di antara itu ada guru TK”, ungkapnya.

Dirinya mengapresiasi program FKGPAI TK Kab. Pasaman Barat. Pelaksanaan seminar diharapkan dapat menambah pengetahuan dan keterampilan GPAI TK dalam rangka pengembangan pembelajaran PAI pada konteks kurikulum yang berlaku.

Sama halnya dengan perihal kesejahteraan guru, Kemenag juga memberikan perhatian terhadap kurikulum dan pembelajaran PAI di sekolah “bagaimana kita melahirkan lembaga-lembaga pendidikan agama, pendidikan agama ini yang moderat. Dulu banyak, Pak, ada kurikulum multikultural, kurikulum kebersamaan, agar kita menjaga NKRI ini secara utuh.” Pungkasnya. (Wahid)




Terkait