Tangsel (Pendis) - Banyak program di Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) sangat perlu disosialisasikan kepada khalayak umum. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan publikasi dan memperkenalkan Ditjen Pendis terutama kepada lembaga-lembaga internasional. Untuk itu perlu upaya yang dapat mensinergikan program-program yang kita miliki dalam rangka mencapai visi Ditjen Pendis.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin saat membuka kegiatan Workshop Pengelolaan Website Ditjen Pendidikan Islam di Hotel Santika Bintaro, Rabu (21/06).
Visi yang ingin dicapai adalah menjadikan indonesia sebagai kiblat pendidikan Islam dunia. Karena itulah kita perlu memperkenalkan Ditjen Pendis secara intensif kepada lembaga-lembaga pendidikan internasional. Salah satunya melalui media Majalah Pendis yang diharapkan dapat menjangkau mereka semua guna memperkenalkan dan mensosialisasikan pendidikan Islam Indonesia kepada masyarakat lokal dan masyakat luar, kata Kamaruddin.
Kamaruddin juga berharap akan ada profil Pendis yang refresentatif, yang bagus dan berkelas dengan versi bahasa Inggris. Profil yang sangat informatif dan harus dibagikan ke lembaga-lembaga intenasional. Perkenalan ini bertujuan memperjuangkan Islam di Indonesia adalah Islam moderat, Islam yang ramah untuk menangkal radikalisasi dan penetrasi budaya luar terhadap generasi muda kita, ujar lelaki asal Makassar ini.
Indonesia negara yang majemuk dan merupakan negara yang paling berpotensi untuk saling berbenturan satu sama lain, sangat berpotensi menciptakan suasana umat beragama yang terbecah belah. Tetapi pada kenyataannya telah terbukti, tidak ada perpecahan keagamaan, tidak terbukti isu intoleran antar umat beragama. Dan hal ini salah satunya karena peran pendidikan islam yang mengajarkan toleransi dan tenggang rasa antar umat beragama. (hikmah58/dod)
Bagikan: