Serpong (Pendis) - Pernyataan ini disampaikan oleh Kabag Perencanaan dan Sistem Informasi Kastolan S.Pd, M.Si, pada saat memberikan materi pada kegiatan Reviu RKA-K/L Program Pendidikan Islam Tahun Anggaran 2017 di Serpong, Sabtu (17/12/2016).
"Khusus untuk Pendis, kalau blokirnya kita keluarkan, tidak dianggap sebagai pagu maka realisasi sementara anggaran Tahun 2016 sebesar 94,24% adalah realisasi tertinggi sepanjang 2011-2016 atau dalam enam tahun terakhir," tutur laki-laki kelahiran Lamongan Jawa Timur. Kalaupun blokirnya tidak dihitung, lanjut Kastolan, realisasinya masih cukup tinggi, yakni sekitar 91%. Sebagaimana diketahui, secara umum tahun 2016 anggaran K/L mengalami 2 kali (dua) pemotongan dan pemblokiran.
Terkait realisasi anggaran program Pendis tahun 2016, Kastolan mengungkapkan ada 2 (dua) hal yang menarik. Pertama, terkait anggaran tunjangan profesi guru (TPG) madrasah Non-PNS. Pada awal Desember, anggaran TPG guru madrasah Non-PNS yang belum terserap masih sekitar 1,2T. Namun, 10 hari kemudian terjadi lonjakan serapan yang cukup tajam untuk anggaran TPG guru madrasah Non-PNS tersebut sehingga saat ini anggaran yang belum terserap hanya tersisa 200M. "Setelah Dirjen membuat surat ke kanwil-kanwil, sisa anggaran TPG guru madrasah Non-PNS yang belum terserap turun dari 1,2T menjadi 200M. Saya bingung dan heran ya, Kankemenag Kabupaten/Kota dalam waktu 10 hari bisa merealisasikan anggaran TPG guru madrasah Non-PNS sebesar 1T," tandas Kabag Perencanaan dan Sistem Informasi.
Kedua, terkait sisa belanja pegawai Pendis terkecil dan mengalami penurunan secara drastis. "Belanja pegawai per hari ini (17/12/2016), Setjen masih ada sisa 452M atau 29% dari pagunya, PHU masih sisa 50M, atau sebesar 14%, Diklat masih 17M atau sebesar 9%, Katolik masih sisa 9% , Pendis masih 484M atau sebesar 1,7%, bahkan Bimas Islam, Bimas Kristen pagu minus, ini artinya Pendis sisa belanja pegawai kecil hanya 484M. Kenapa kecil? Karena tahun lalu (2015) sisanya 2T," ujar Kastolan. (khan/dod)
Bagikan: