Jambi (Pendis) - Forum Perencanaan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang menjadi forum resmi perencanaan penganggaran PTKIN seluruh Indonesia membahas agenda reviu PMK Nomor 33/PMK.02/2016 tentang Standar Biaya Masukan 2017 dan ADIK 2017 di Jambi dalam upaya memberikan masukan dan rekomendasi bermanfaat bagi perbaikan regulasi yang menaungi pendidikan tinggi Islam seluruh Indonesia. Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) PTKIN yang dilakukan selama ini terbukti sangat berguna dan membuat dampak signifikan bagi perkembangan PTKIN di seantero negeri.
Ketua Panitia Penyelenggara Rembug Nasional Perencanaan PTKIN Marwazi (Wakil Rektor II IAIN Jambi) menyambut baik pelaksanaan kegiatan Forum Perencanaan PTKIN seluruh Indonesia yang akan dilaksanakan di Jambi, "Pra-FGD ini diharapkan mampu memantapkan pelaksanaan Rembug Nasional nanti, insyaAllah berjalan dengan baik. Meski bangsa ini sedang berduka dengan wafatnya KH. Hasyim Muzadi moga tidak mengurangi semangat dan kinerja aktivitas kita semua di lingkungan Ditjen Pendis".
Selaras dengan Marwazi, Ketua Forum Perencana PTKIN Ridwan (Kabag Perencanaan UIN Malang) menyampaikan akan pentingnya kegiatan Forum Rembug Nasional Perencanaan PTKIN 2017. "Forum perencanaan PTKIN sudah ada sejak tahun 2012 dan dibuatkan Surat Keputusan (SK) oleh Dirjen Pendidikan Islam pada tahun 2014. Alhamdulillah banyak manfaat atas terselenggaranya kegiatan FGD selama ini, diantaranya menelurkan petunjuk teknis BOPTN (Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri) PTKIN dan Panduan Perencanaan Anggaran PTKIN yang menjadi acuan bagi PTKIN se-Indonesia."
Direncanakan pada kegiatan Forum Rembug Nasional Perencanaan PTKIN 2017 akan mampu mereviu dan memberikan masukan atas revisi PMK Nomor 33/ PMK.02/2016 tentang Standar Biaya Masukan Tahun 2017, problem solving atas Arsitektur Data Informasi Kinerja (ADIK) Tahun 2017, Standar Operasional Prosedur (SOP) Perencanaan PTKIN, dan Standarisasi Penyusunan Laporan Kegiatan di lingkungan PTKIN.
"Dengan adanya Rembug Nasional Perencanaan PTKIN 2017 saat ini lebih fokus untuk menyiapkan dan membahas hal-hal yang masih menjadi polemik atau perbedaan atas proses penyusunan program dan anggaran PTKIN seluruh Indonesia beserta permasalahan yang ditemui," ujar Kasubbag Perencanaan dan Anggaran PTKIN Sekretariat Ditjen Pendis Novardy di Jambi (16/03/17).
Diakui pula oleh Novardy yang mewakili Sekretaris Ditjen Pendis bahwa kegiatan FGD Perencanaan PTKIN yang berlangsung selama ini mampu memberikan manfaat besar bagi keberlangsungan proses penyusunan rencana program dan anggaran PTKIN di seluruh Indonesia, karena dalam forum tersebut mampu saling berbagi dan menyelesaikan permasalahan pendidikan tinggi Islam. "Ditjen Pendis sejak tahun 2014 terbantu dengan adanya forum perencanaan dan FGD Perencanaan PTKIN, contoh hasil kajiannya ada di SBM 2017 terkait PMK.S-173 yang telah dibahas forum. Kami berterima kasih bisa bekerja dan menyelesaikan problem bersama."
Acara FGD Pra Musrenbang PTKIN ini merencanakan akan memberikan dampak signifikan bagi pelaksanaan Rembug Nasional Perencanaan PTKIN 2017 yang akan berlangsung tanggal 19-22 April 2017 nanti, sehingga mampu menyuplai input masukan dan rekomendasi dalam regulasi-regulasi perencanaan dan penganggaran PTKIN di tahun-tahun mendatang yang memang sangat terkait dengan Kementerian Agama dan Kementerian Keuangan. "Kami sangat bangga atas dipilihnya IAIN STS Jambi sebagai tuan rumah Rembug Nasional Perencanaan PTKIN 2017. Kami juga mohon doa agar IAIN STS Jambi segera beralih status menjadi UIN STS Jambi tahun ini, saat ini sudah di KemenPAN-RB, paraf Kementerian Agama dan Kementerian Hukum & HAM sudah, semoga dalam waktu dekat Presiden RI Joko Widodo berkenan menandatangan dan menjadi jalan yang baik bagi perkembangan IAIN Jambi ke depannya," harap Rektor IAIN Sultan Thaha Jambi Hadri Hasan dalam sambutannya membuka acara secara resmi. (sya/dod)
Bagikan: