Bekasi (Pendis) - Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Nur Syam, turut memberikan materi pada kegiatan Orientasi Peningkatan Wawasan Keagamaan Pegawai Sekretariat Ditjen Pendidikan Islam. Nur Syam menyampaikan materi pada hari kedua, Kamis, 15 Juni 2017. Sebelumnya sudah ada penyampaian materi dari KH. Ma`ruf Amin (Ketua MUI), Kamaruddin Amin (Dirjen Pendidikan Islam), dan AKBP Selamet Pribadi (Mabes POLRI).
Di dalam materinya, Nur Syam memberikan 5 (lima) tips dalam menjalankan pekerjaan sebagai aparatur di lingkungan Kementerian Agama. Oleh Nur Syam, kelima tips tersebut dirumuskan dengan 5B.
Pertama, Bekerja dengan pengabdian. Menurut Nur Syam, tidak ada tujuan lain dalam bekerja selain pengabdian kepada nusa, bangsa dan agama. "Jika mampu bekerja dengan pengabdian maka kita bisa bekerja dengan ikhlas. Dan, jika mampu bekerja dengan ikhlas, maka akan timbul semangat kerja," terangnya.
Kedua, Bekerja dengan istiqomah. Nur Syam menjelaskan bahwa istiqomah yang dimaksud adalah istiqomah dalam kejujuran dan integritas. Hal ini, lanjut Nur Syam, sejalan dengan Lima Budaya Kerja Kementerian Agama. Ia mengajak para aparatur untuk bekerja dengan jujur, baik dan benar. "Jika mendapati penyimpangan maka harus diingatkan," papar mantan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya ini.
Ketiga, Bekerja dengan kebersamaan. Nur Syam mengatakan "We are the team, together, everyone achieve more," Nur Syam memberikan contoh cara kerja pemain sepak bola. "Dalam permainan sepak bola, tiap-tiap pemain memainkan perannya masing-masing dan saling support demi kemenangan tim," ungkap pria kelahiran Tuban, 7 Agustus 1958 ini. Di dalam sebuah tim, lanjut Nur Syam, tidak boleh ada yang merasa paling menonjol.
Keempat, Bekerja dengan cinta. Mantan Dirjen Pendidikan Islam ini menerangkan bahwa bekerja harus dengan sepenuh hati dan sungguh-sungguh. "Jika sudah mencintai pekerjaan maka tidak ada lagi kata malas, justru ada kerinduan untuk datang ke kantor," terangnya. Ia juga memberikan catatan bahwa lingkungan kerja harus sehat, baik secara fisik maupun psikis.
Kelima, Bekerja dengan hati. "Bekerja itu lillah (untuk Allah) dan billah (dengan Allah)," ucap Nur Syam. Menurutnya, bekerja itu tidak hanya mengandalkan kemampuan intelektual, tetapi juga dengan hati. Nur Syam mengutip sebuah hasil penelitian bahwa kemampuan intelektual hanya menyumbang 20 persen bagi kesuksesan. "Kemampuan lain yang harus dimiliki adalah adaptasi, kolaborasi, dan empati," pungkasnya. (Nanang/dod)
Bagikan: