Magelang (Pendis) - Salah satu narasumber pada kegiatan Orientasi Pembinaan dan Peningkatan Kinerja Pegawai Sekretariat Ditjen Pendidikan Islam adalah Dr. Hilmi Muhammadiyah (Sekretaris Itjen Kemenag RI). Hilmi menyampaikan materi berjudul Pembinaan dan Peningkatan Kinerja Pegawai pada Rabu (26/07).
Hilmi menilai bahwa pemilihan tema "Integrity and Loyalty" ini sangat tepat. "Tadi pagi saya membaca Harian Media Indonesia yang mengangkat tema integritas ASN di Jepang, ini berarti persoalan integritas menjadi wacana yang tengah menjadi sorotan dimanapun," ujar pejabat yang pernah mengemban amanat sebagai Kabag Ortala Ditjen Pendidikan Islam ini.
Hilmi menerangkan bahwa tugas Itjen Kemenag RI lebih sederhana ketimbang tugas Ditjen Pendidikan Islam, yakni hanya ada dua: (1) menegakkan integritas; dan (2) menegakkan akuntabilitas. Menurut Hilmi, sejauh ini integritas dan akuntabilitas Kementerian Agama sudah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Guna meningkatkan kinerja pegawai, Hilmi mengingatkan agar ASN di lingkungan Ditjen Pendidikan Islam menjalankan Lima Budaya Kerja Kementerian Agama. Kelima Budaya Kerja tersebut terdiri dari: (1) Integritas; (2) Profesionalitas; (3) Inovasi; (4) Tanggung Jawab; dan (5) Keteladanan.
Hilmi melanjutkan bahwa saat ini menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu sulit. Hal itu selain disebabkan oleh adanya moratorium, juga disebabkan prosedur yang rumit ketika mendaftar menjadi PNS. "Dulu pegawai honorer diangkat menjadi PNS tanpa melalui tes, tetapi sekarang semuanya harus melalui tes," ungkapnya.
Atas dasar tersebut, Hilmi berharap ASN (khususnya PNS) di lingkungan Ditjen Pendidikan Islam bisa menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, sehingga menghasilkan mutu pelayanan yang optimal. (Nanang/dod)
Bagikan: