Magelang (Pendis) - Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Moh. Isom Yusqi, mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Sekretariat Ditjen Pendidikan Islam untuk memiliki idealisme. Hal itu disampaikan Isom ketika membuka acara Orientasi Pembinaan dan Peningkatan Kinerja Pegawai Sekretariat Ditjen Pendidikan Islam pada Rabu (26/07) di Magelang, Jawa Tengah.
Menurut Isom, ada tiga zona kinerja ASN: Pertama, zona tugas dan fungsi. Pada zona ini ASN hanya menjalankan pekerjaan berdasarkan tugas dan fungsi, tidak kurang dan tidak lebih; Kedua, zona membangun kemitraan. Pada zona ini ASN membangun komunikasi yang baik dengan unit kerja maupun Kementerian dan Lembaga Negara lainnya yang memiliki kaitan tugas dan fungsi. Hal ini dilakukan agar tercipta kerjasama yang baik dengan lembaga lainnya. Ketiga, zona idealisme. Pada zona ini ASN memiliki kesadaran penuh terhadap amanat yang diembannya. Pada konteks Ditjen Pendidikan Islam, ASN menyadari bahwa masa depan Pendidikan Islam ada di tangan mereka.
"Jika ASN tidak memiliki idealisme maka tidak ada legacy (warisan) yang bisa dibanggakan bagi unit kerja kita," terang Isom. Menurut Isom, untuk membangun loyalitas dan integritas juga harus dengan idealisme. Isom menerangkan bahwa sejak terbitnya Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama, maka persoalan di bidang kepegawaian seperti informasi jabatan, peta jabatan, analisis jabatan, analisis beban kerja, peta proses bisnis, dan standar operasional prosedur (SOP) harus jelas dan terukur.
Terkait implikasi dari terbitnya PMA Nomor 42 Tahun 2016 tersebut, Isom mewanti-wanti kepada seluruh ASN di lingkungan Ditjen Pendidikan Islam agar memahami tugas dan fungsi masing-masing. "Jangan sampai ada ASN yang tidak paham tugas dan fungsinya," tegas Guru Besar IAIN Ternate itu.
Acara yang mengangkat tema Integrity and Loyalty itu akan berlangsung selama tiga hari, yakni pada 26 s/d 28 Juli 2017, dan diikuti oleh seluruh ASN (PNS dan Non-PNS) pada Sekretariat Ditjen Pendidikan Islam. Narasumber yang telah terjadwal terdiri dari Prof. Dr. Kamaruddin Amin (Dirjen Pendidikan Islam), Dr. Hilmi Muhammadiyah (Sekretaris Inspektorat Jenderal Kemenag RI) dan Brigjen. Pol. Rikwanto (Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri). (Nanang/dod)
Bagikan: