Jambi (Pendis) - Dalam 15 tahun terakhir, institusi pendidikan tinggi Islam telah berkembang pesat melalui proses transformasi kelembagaan dari IAIN ke UIN, yang disertai pengembangan bidang-bidang keilmuan. Hal ini disampaikan Direktur Perguruan Tinggi, Iptek dan Kebudayaan Kemen-PPN/Bappenas Amich Alhumami dalam paparannya pada kegiatan Rembuk Nasional Perencanaan PTKIN di Jambi (20/4).
Amich menilai bahwa transformasi kelembagaan semakin mantap ketika sumber daya manusia di lingkungan institusi pendidikan tinggi Islam semakin membaik dilihat dari: Pertama, dosen-dosen menempuh pendidikan master dan doktoral di luar negeri; Kedua, pengalaman sekolah di luar negeri membuka peluang kerja sama kelembagaan dengan perguruan tinggi asing; Ketiga, pengembangan keilmuan kian terbuka dan luas yang memadukan khazanah tradisi Islam klasik yang sangat kaya dengan metodologi akademik dan keilmuan modern yang merujuk tradisi Barat; Keempat, meningkatkan produktivitas dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Mantan Kepala Sub Direktorat Pendidikan Tinggi Kemen-PPN/Bappenas ini melanjutkan, transformasi kelembagaan prguruan tinggi Islam harus disertai pengembangan bidang keilmuan, selain kajian keislaman (Dirasah Islamiyah), dengan menetapkan Pola Ilmiah Pokok, seperti Tenaga Akademik: Dosen & Peneliti, Bidang Ilmu Unggulan, Invensi & Inovasi, Pengembangan Iptek, Penelitian & Kajian, Penulisan Jurnal Ilmiah dan Konsorsium Riset.
Di sisi lain, Amich menyoroti masalah posisi riset Indonesia yang masih jauh tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand. Untuk itu, Amich menyatakan bahwa Kemen-PPN/Bappenas telah merancang arah kebijakan dan Strategi Peningkatan Akses, Kualitas, Relevansi, dan Daya Saing Pendidikan Tinggi dalam RPJMN 2015-2019 melalui peningkatan anggaran penelitian dan merancang sistem insentif untuk mendukung kegiatan riset inovatif. (khan/dod)
Bagikan: