Surabaya (Kemenag) — Ribuan peserta Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) 2025 kini tinggal selangkah lagi menuju mimpi mereka. Setelah melewati seleksi administratif, para peserta kini menghadapi salah satu tahap paling krusial, yaitu skoring hasil tes akademik dan bakat skolastik, yang digelar di UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) pada 29 Juni–1 Juli 2025.
Kegiatan ini menjadi penentu bagi siapa saja yang berhak melaju ke tahap akhir, yakni wawancara. “Ada tiga tahap seleksi dalam BIB 2025: seleksi administratif, akademik dan bakat skolastik, serta wawancara. Semuanya harus dilalui secara berjenjang dan objektif,” jelas Ruchman Basori, Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Keagamaan (PUSPENMA) Setjen Kementerian Agama RI.
Tahap skoring dilakukan berbasis sistem merit, melibatkan para ahli dari Pusat Studi Pengukuran dan Pengujian Pendidikan (PSPPP) UINSA dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, serta pendampingan langsung dari tim PUSPENMA. Proses ini bukan hanya sekadar pengolahan angka, tetapi penilaian komprehensif terhadap potensi dan karakter peserta.
“Proses ini kami rancang seobjektif mungkin. Kami ingin menemukan awardee yang tidak hanya pintar, tapi juga tangguh dan moderat dalam beragama,” tegas Ruchman. Menurutnya, karakter penerima BIB ideal adalah mereka yang memiliki semangat juang tinggi, mampu menyelesaikan studi tepat waktu, dan memegang nilai Islam rahmatan lil ‘alamin.
Rektor UINSA, Muzakki, turut mengapresiasi kolaborasi antara PUSPENMA dan kampusnya. Ia menyebut sistem kerja ini sebagai “buy one get two”—karena selain membantu seleksi nasional, UINSA juga memperoleh pengalaman berharga dan kontribusi kelembagaan dalam pengembangan SDM unggul.
“Semangat kerja GPL (Ga Pake Lama) bukan sekadar kecepatan teknis, tapi mentalitas kerja yang adaptif dan solutif. Kami pastikan seleksi ini cepat, sahih, dan berintegritas,” ujar Muzakki.
Ketua PSPPP UINSA, Kusaeri, juga menegaskan bahwa tahap skoring adalah momen paling sensitif dalam seluruh proses seleksi. “Semua data melalui validasi multi-level dan pengujian berlapis. Tidak ada ruang untuk kompromi. Ini menyangkut kepercayaan publik,” jelasnya.
Proses skoring juga berlangsung di UIN Sunan Kalijaga pada 1–2 Juli 2025. Hasil akhir akan segera diumumkan oleh PUSPENMA setelah melalui tahap konsolidasi nasional.
Bagikan: