Bogor (Pendis) - Direktur Jenderal Pendidikan Islam, M. Ali Ramdhani, menyampaikan dukungannya atas terlaksanaknya program pengembangan GTK Madrasah. Hal ini beliau sampaikan saat memberikan arahan pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah yang dilaksanakan pada 11-13 Agustus 2022.
"Kami mengapresiasi program-program yang sudah berjalan dan berharap ada grand desain yang dituangkan kedalam program-program yang berkelanjutan dan memberikan impact yang baik," ujar Ramdhani di Bogor, Kamis (11/08/22).
Ramdhani menyebutkan, dari program yang sudah mencakup kualifikasi, kompetensi, karir, dan kesejahteraan guru tersebut, masih perlu untuk diperhatikan beberapa hal. Pertama, kualifikasi guru.
"Kita masih memiliki sejumlah 40 ribu guru yang belum memenuhi kualifikasi minimal S-1. Untuk itu perlu kita dorong segera menyelesaikannya," tuturnya.
Ramdhani menjelaskan, salah satu kebijakan Ditjen Pendis untuk merespon hal tersebut adalah dengan hadirnya Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia (UISSI).
Kedua, lanjutnya, peningkatan kompetensi melalui program PPG. Menurutnya, program ini teramat penting agar dapat melahirkan guru yang baik dan tersertifikasi.
Guru Besar UIN Bandung ini melanjutkan, hal ketiga adalah karir guru.
"Di madrasah, setelah kepala madrasah menjadi guru, itu tidak biasa. Ini yang menjadi problem. Padahal karir guru menjadi kepala madrasah adalah tugas tambahan. Sementara guru tugas utamanya mengajar," tukasnya.
"Jika kita dicermati, sangat sedikit guru dengan golongan IV/e. Kita hadir untuk membantu karir tertinggi mereka, bukan menghambat," sambungnya.
Terakhir, beliau juga mengingatkan terkait guru di masyarakat dipandang sebagai soko guru. Kata-katanya adalah ilmu dan tingkah lakunya adalah teladan.
"Oleh karenanya peningkatan jumlah guru perlu diramalkan perkembangannya kedepan," tutupnya.
Bagikan: