Jakarta(Pendis)- Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama RI bekerja sama dengan Program INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) akan mengembangkan dan perkuat kurikulum berbasis lingkungan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta kepedulian siswa terhadap isu-isu lingkungan sejak dini, demikian arahan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Amien Suyitno di Jakarta, Kamis (30/01/2025).
Kemenag menjalin kemitraan di bidang pendidikan dengan pemerintah Australia melalui program INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) sejak tahun 2016. Kolaborasi ini merupakan langkah konkret dalam menyesuaikan sistem pendidikan Islam dengan tantangan global, salah satunya dalam menghadapi perubahan iklim dan pelestarian lingkungan, ungkap Suyitno.
Menurutnya bahwa integrasi pendidikan lingkungan dalam kurikulum madrasah menjadi prioritas utama. “Kami ingin membentuk generasi yang memiliki kesadaran tinggi terhadap lingkungan dan mampu menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, melalui kerja sama dengan Program Inovasi, kami akan mengembangkan materi pembelajaran yang lebih aplikatif dan kontekstual,” ujar Suyitno.
Selain soal pendidikan perubahan iklim, bersama INOVASI yang merupakan program yang adaptif dan responsif, Kemenag bersama INOVASI juga akan melakukan internasionalisasi madrasah dengan BARMM {Bangsamoro Autonomous Region in Muslim Mindanao) Filipina Selatan, terang Dirjen Suyitno.
Suytitno menambahkan, Internasionalisasi madrasah di BARMM bukan hanya soal memperkenalkan pendidikan Islam kepada dunia luar, tetapi juga tentang memperkaya sistem pendidikan lokal dengan pendekatan global yang relevan. Ini adalah peluang besar untuk menciptakan generasi muda yang tidak hanya menguasai pengetahuan agama, tetapi juga siap bersaing di dunia internasional dengan wawasan yang lebih luas, ucapnya.
Kemenag terus berupaya memberikan layanan pendidikan madrasah yang maju, bermutu dan mendunia. Bermutu dinilai dari kualitas pembelajaran, sedangkan maju dari sisi kualitas pengelolaan, demikian juga bersama INOVASI. Layanan ini diberikan Kemenag kepada 10 juta siswa madrasah yang tersebar di 87.391 madrasah se Indonesia.
”Kami senantiasa melakukan penjaminan mutu agar misi kami untuk memberikan layanan pendidikan madrasah yang maju, bermutu dan mendunia bisa tercapai,” tandasnya.
Tags:
INOVASIBagikan: