Pembekalan metode konseling berbasis TalentDNA Guru Bimbingan Konseling (BK) di Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Jakarta (Kemenag) --- Guru Bimbingan Konseling (BK) di Madrasah Tsanawiyah (MTs) kini punya senjata baru untuk mendampingi siswa. Bukan cuma jadi tempat curhat soal masalah, mereka kini dibekali metode konseling berbasis TalentDNA dalam membantu siswa mengenali potensi terbaik mereka dan berkembang sesuai bakatnya.
Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, menegaskan pentingnya peran Guru BK dalam membentuk karakter siswa madrasah. Menurutnya, pendidikan di madrasah harus seimbang antara ilmu agama dan ilmu umum agar siswa siap menghadapi tantangan zaman.
"Madrasah bukan sekadar tempat belajar agama. Siswa juga harus matang secara sosial dan siap bersaing di dunia luar. Guru BK harus bisa jadi jembatan antara ilmu agama dan ilmu umum," ujar Menag di Jakarta pada Rabu (12/3/2025).
Selain itu, beliau juga menyoroti pentingnya pendidikan karakter yang berwawasan lingkungan. "Kalau pendidikan gagal mencegah kerusakan lingkungan, berarti kita gagal membentuk manusia seutuhnya," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Thobib Al Asyhar, mengungkapkan bahwa Kemenag kini sedang meningkatkan kompetensi 796.900 guru madrasah di seluruh Indonesia.
"Kita dorong kualitas guru, termasuk Guru BK, lewat sertifikasi, asesmen, komunitas guru, hingga program pengembangan pembelajaran. Bahkan, kita usulkan program perumahan bagi guru madrasah yang belum punya rumah," ungkapnya.
Namun, Thobib juga mengakui ada tantangan lain, seperti penurunan karakter siswa, madrasah yang semakin mirip sekolah umum, serta integrasi ilmu agama dan umum yang belum optimal.
"Guru BK harus jadi garda depan pembentukan karakter siswa. Dengan TalentDNA, pendekatan konseling harus lebih personal, sesuai kebutuhan anak, bukan sekadar formalitas," tegasnya.
Bagikan: