Cianjur (Pendis) - Kementerian Agama RI meminta guru madrasah membangun koneksi dan kolaborasi antar guru. Setidaknya ada pertukaran informasi atau pengalaman yang saling melengkapi terutama dalam pola pembelajaran.
Demikian disampaikan Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Muhammad Zain pada kegiatan peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan madrasah di Cianjur. (1/3/23)
“Kombinasi antara guru muda dan guru senior itu perlu dilakukan. Sehingga ada dorongan untuk guru lebih berprestasi,”ujar Zain.
Untuk itu, Zain meminta kepada pokja untuk lebih sering melakukan kolaborasi dan connecting diantara guru. Menurutnya, metode pembelajaran, lebih baik daripada konten atau materi yang bagus.
Zain menegaskan, adanya inovasi dalam pembelajaran akan lebih membantu siswa memahami materi dengan cara yang baru. Tantangannya, saat ini adalah generation gap dimana ada kesenjangan habbit antara kita sebagai guru dengan para murid.
"Melalui metode atau inovasi guru harus bisa menjadi jembatan untuk kebutuhan itu," tuturnya.
Zain berharap guru madrasah untuk selalu menghadirkan “ruh” dalam setiap pembelajaran. Selain kehadiran fisik di kelas, mengajar dengan hati akan menyambung batin antara guru kepada muridnya.
"Hal ini memang tidak bisa tertakar oleh murid, namun inilah yang membedakan guru madrasah dengan yang lain,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat, Ajam Mustajam menyambut positif kegiatan ini. Ia berharap kegiatan ini bisa memberi motivasi kepada para guru di daerah.
"Kami kira dengan adanya dukungan dan komitmen dari kementerian agama dalam membangun moral bangsa, kami akan terus berupaya meningkatkan dan mengejar ketertinggalan," katanya.
Turut hadir mendampingi Kabid Penma Kakanwil Provinsi Jawa Barat, para Kasubdit, Kasubbag TU di lingkungan Direktorat GTK Madrasah dan diikuti oleh 400 guru dan tenaga kependidikan madrasah se- Kabupaten Cianjur.
Bagikan: