Yogyakarta (Pendis) --- Kementerian Agama melalui MEQR Project lakukan Persiapan Review Modul Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan (PKB) Guru Madrasah. Diharapkan modul tersebut menjadi guiden para guru madrasah agar tahan banting dalam situasi apapun dan kebal terhadap isu-isu yang tidak benar alias hoak di dunia maya
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Muhammad Zain menjelaskan, bahwa saat ini kita sedang memasuki era Vuca, yaitu akronim dari vitality atau bergejolak, uncertainty alias ketidakpastian, complexity atau kompleks dan ambiguity alias ambigu.
Sehingga, lanjut Zain, dibutuhkan guru-guru baru alias new teacher yang memiliki passion luar biasa dalam kegiatan pembelajaran, “sebagai contoh adalah guru-guru yg ditugaskan di wilayah 3T. Mereka sudah merasa nyaman disana dengan situasi dan kondisi yang ada serta memiliki komitmen yang luar biasa untuk tetap bertahan sebagai guru,” terang Muhammad Zain ketika memberikan arahan di Yogyakarta, Kamis (09/06/2022) kemarin.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan selama 4 hari, sejak 8 s.d. 11 Juni 2022 ini Direktur GTK melihat, bahwa perlunya menghadirkan new teacher yang mempunyai semangat baru. Untuk merespon tantangan zama yang semakin komplek, “Kita membutuhkan new blood (darah segar) dalam proses pembelajaran. Guru-guru harus memiliki komitmen yang tinggi dan dedikasi untuk sukses dalam mendidik siswa di era VUCA,” kata Zain
Tantangan berikut, lanjut Zain lagi, bahwa maraknya konten-konten hoaks, intoleran dan bahkan radikalisme di media sosial. Sehingga, sehingga modul PKB ini diharapkan bisa menjadi pegangan bagi para guru agar tidak terpapar hoax dan isu isu intoleran.
“Modul ini juga bisa menjadi guidance bagi guru ketika memberikan pencerahan kepada murid-muridnya dalam kegiatan pembelajaran karena disertai dengan referensi yang sesuai dan terupdate,” tukas Direktur GTK.
Sedangkan Kasubdit Bina GTK MA/MAK Anis Masykhur mengingatkan dalam RPJMN ada 2 hal penting yang berkaitan dengan Direktorat GTK yaitu : pertama, pentingnya moderasi beragama, dan kedua penguatan numerasi, literasi dan ketiga adalah transformasi layanan digital.
”Karena momen review modul ini berkaitan dengan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan yang pada tahun 2022 menargetkan 100.000 guru bisa mengikuti Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan (PKB) karena ini merupakan perjanjian Kinerja Direktur GTK terkait dengan prosentase capaian kinerja, sehingga diharapkan produk guru yang duhasilkan bermutu dan berkualitas, tutupnya.
Workshop Persiapan Review Modul PKB Guru MI, MTs dan MA dihadiri oleh Direktur GTK Madrasah, JFU, JFT, PPNPN Subdit MA/MAK, Reviewer Modul, Konsultan Komponen 3 REP MEQR, Sekretariat Ditjen Pendis, Pengawas, Kepala Madrasah dan Guru Penulis Modul.
Bagikan: