Malang (Pendis) – Kementerian Agama (Kemenag) saat ini sedang mempersiapkan Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2022. PPG digelar serentak di enam Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) binaan kampus Perguruan Tinggi Umum (PTU). Kegiatan ini diawali dengan melakukan penandatangan dokumen perjanjian kerjasama (PKS) antara Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah dengan enam LPTK PTU.
Direktur GTK Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Zain mengatakan PPG merupakan upaya dalam mencerdaskan bangsa. Menurutnya, PPG akan menghasilkan guru yang profesional bukan hanya kerja intelektual saja, tetapi kerja dalam membangun peradaban.
“PPG ini bukan hanya menciptakan guru yang profesional dalam kerja intelektual saja, tapi kerja peradaban, jika Bapak Ibu mendidik guru-guru madrasah kita, maka sama halnya mencerdaskan bangsa,” tutur Zain di Malang, Selasa (12/04/2022).
Zain menyampaikan kepada segenap tim pengelola PPG agar menjalankan tugasnya secara profesional dengan memberikan ilmu, pengalaman, dan teladan bagi para guru supaya PPG dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas.
"PPG harus melahirkan guru-guru profesional yakni guru yang berintegritas, memiliki kompetensi, serta memiliki skills yang memadai untuk melaksanakan tugas-tugasnya," ujarnya.
Zain menerangkan, Kementerian Agama memiliki keterbatasan dari sisi kewenangan dan insfrastruktur sehingga diharapkan komitmen bersama dengan para penyelenggara PPG dari PTU.
“Sehingga aspek-aspek yang menjadi perhatian khusus, seperti kesiapan tenaga pengajar, sarana prasarana, hingga media pembelajaran yang digunakan, dapat diselesaikan dengan pihak PTU,” terangnya.
“Maka saya harap, agar kerjasama ini dilakukan secara terbuka sehingga jika ada kekurangan agar bisa segera teratasi,” imbuhnya.
Turut mendampingi Mustofa Fahmi selaku Sekretaris Panitia Nasional PPG Kemenag RI dalam laporannya menyampaikan, kegiatan penandatangan dokumen perjanjian kerjasama antara Direktorat GTK Madrasah dengan enam PTU ini, sebagai wadah persamaan persepsi dalam penyelenggaran PPG, baik dari segi kepesertaan, timeline serta polanya.
Enam LPTK PTU ini adalah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Islam Malang (UNISMA), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas PGRI Semarang, dan Universitas Negeri Makasar (UNM).
Fahmi menambahkan, penyelenggaraan PPG Dalam Jabatan Guru Madrasah Tahun 2022 akan menggunakan skema 2 angkatan, dengan target September kedua angkatan sudah terlaksana semua. Fahmi juga menjelaskan, Direktorat berkomitmen untuk mengakomodasi guru mapel kejuruan/program keterampilan akan dioptimalkan supaya bisa memperoleh kuota PPG tahun ini meski jumlah gurunya sangat langka.
"Semoga mereka bisa mengabdi di Madrasah demi mutu pendidikan yang lebih baik pasca lulus PPG nanti," harapnya.
Sementara itu, terkait kuota peserta PPG Kemdikbudristek pada PTU Negeri yang sangat banyak, dinilai Fahmi, akan mengkhawatirkan kualitas layanan PPG bagi guru Madrasah, sehingga perlu menggandeng PTU swasta yang memiliki reputasi dan capaian kelulusan terbaik untuk turut mensukseskan PPG 2022.
Fahmi menjelaska bahwa LPTK dapat memberikan pendampingan dan pelayanan akademik yang prima kepada para mahasiswanya hingga lulus. Penajaman materi dalam konteks penelitian yang berbasis kurikulum merdeka belajar perlu menjadi perhatian serius bagi seluruh dosen pada PTU mitra.
"Saya harap, seluruh mahasiswa mendapatkan pendampingan yang totalitas sehingga bisa maksimal meraih kelulusan," tutupnya.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMM, Tri Sakti Handayani mengucapkan terimakasih atas silaturahmi akademik, yang dalam hal ini mengkoordinasikan PPG secara teknis agar bisa terlaksana secara optimal.
Tri berkomitmen melalui PPG ini, bisa melahirkan guru-guru yang berkualitas dan profesional. “Kami berkomitmen dosen FKIP siap mengaktualisasikan ilmunya dan mengawal PPG ini hingga melahirkan guru yang profesional,” tegas Tri.
Tags:
madrasahBagikan: