Plh. Direktur GTK Madrasah memberikan arahan tentang Peningkatan Kompetensi Literasi Digital Bagi Guru Madrasah
Jakarta (Pendis)—Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah dalam hal ini Subdit Bina GTK MI/MTs, menyelenggarakan acara Peningkatan Kompetensi Literasi Digital bagi Guru Madrasah, Selasa (10/06/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan guru MTs yang ada dijakarta. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital bagi guru madrasah, dalam hal ini bagi guru MTs.
Plh. Direktur GTK Madrasah, Fahrurozi mengingatkan akan salah satu qoul Sayyidina Ali bin Abi Thalib ” ‘allimu auladakum fainnahum khuliqu lizamanin ghoiri zamanikum” yang jika diartikan ”Didiklah anak-anakmu, karena sesungguhnya mereka diciptakan untuk sebuah zaman yang zaman itu berbeda dengan zamanmu” demikian paparnya Ketika memberikan arahan.
Rozi juga menyampaikan bahwa zaman yang dinamis membuat guru harus bisa adaptif dengan perkembangan teknologi, imbuhnya. ”Perkembangan teknologi yang massif terjadi pada masa kini, mau tidak mau guru akan diharapkan pada peserta didik yang sudah terbiasa memanfaatkan teknologi internet untuk mencari segala macam informasi”. Sehingga, guru bisa memanfaatkan kemajuan teknologi informasi sebagai celah untuk menyampaikan informasi yang baik dan sehat bagi peserta didik.
Dalam Kegiatan tersebut, Mira Sahid, CEO Siber Kreasi, Memaparkan sejumlah poin penting terkait Literasi digital. Dengan literasi digital, guru dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, memperluas wawasan, dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan dunia digital. Ada emat pilar yang perlu dipahami, yang biasa disebut “CABE" (Cakap Digital, Aman Digital, Budaya Digital, Etika Digital). “Empat Pilar ini penting dalam kita memahami Literasi Digital, karena antara pilar ke satu dengan pilar lainnya saling mengikat”, ujarnya.
Salah satu yang terpenting dalam empat pilar literasi digital yaitu Etika Digital, dengan adanya Etika dalam berdigitalisasi, pilar ini sebagai pengontrol diri. “Etika hadir sebagai seseorang yang bijak, yang meningkatkan kembali hakikat teknologi sebagai anugrah bagi manusia”, tambahnya.
Ia Menyampaikan bahwa Media Sosial dalam Komunitas Guru, membantu sebagai akses sumber belajar, menjadi personal branding sebagai pendidik, dan meningkatan keterlibatan siswa. “Guru bisa menjadi Kreator pendidik,dengan cara pilih platform yang sesuai, kemudian membuat konten yang bermanfaat dan kolaborasi dengan siswa”, jelasnya.
Lebih lanjut, Defira Novianti, tim ICT Watch/ Internet Sehat.go.id menekankan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran melalui aplikasi digital. “Guru harus melek aplikasi digital, banyak aplikasi yang menambah interaktif dan inovatif untuk pembelajaran atau mungkin untuk bahan pengajaran”, tegasnya.
Kegiatan ini menjadi langkah awal yang baik, untuk mendorong guru madrasah sebagai pelopor kreator pendidik yang dapat membuka ruang pembelajaran interaktif dan inovatif tanpa meninggalkan nilai-nilai spiritual dan etika,dan agar siap menghadapi era digital dan era kecerdasan buatan (AI).
Tags:
GTK,Literasi DigitalBagikan: