Surabay (Pendis) - “Anak-anak perlu cerdas dalam dunia digital, siswa madrasah harus punya karakter moderat dalam bermedia sosial", hal ini disampaikan Direktur KSKK (Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan) Madrasah, Moh Isom pada kegiatan Training Young Digital Influencer Siswa Madrasah Tsanawiyah Tahun 2022 di Surabaya-Jawa Timur pada 24-26 Agustus 2022.
Isom mengatakan bahwa ini adalah program yang pertama kali diselenggarakan oleh Subdit kesiswaan-Direktorat KSKK. Acara ini penting diselenggarakan sebagai respon atas perkembangan dunia digital. Acara ini diikuti oleh Gen-Z karena diikuti oleh anak siswa level tsanawiyah yang rata-rata berumur 12-13 an tahun.
“Anak-anak Gen-Z ini mang sangat familiar dengan dunia digital. Acara ini bukan untuk menjadikan anak-anak terkenal dan follower-nya banyak. Acara ini diselenggarakan agar anak-anak memiliki karakter moderat yang kuat, mandiri dan berprestasi,” tegas Isom.
Isom melanjutkan, kemandirian ini diperlukan karena di masa depan, anak-anak ini punya kemandirian dalam menjalankan berbagai aktivitas. “Dalam bingkai anak-anak Mts, maka diharapkan bisa mandiri dalam tiga hal. Pertama, kemandirian akademik misalnya bisa belajar secara mandiri dengan arahan dari guru. Kedua, kemandirian emosional, artinya anak-anak bisa mengelola emosi dengan baik, semakin tenang dan tidak mudah baperan. Ketiga, kemandirian karakter artinya, anak-anak sebagai bagian dari bangsa Indonesia, maka harus memiliki karakter ke-Indonesia-an,” terang Isom.
Selain bisa mandiri, lanjut Isom diharapkan anak-anak MTs ini bisa melahirkan berbagai prestasi di berbagai bidang, khususnya di bidang digital.
Menurut Kasubdit Kesiswaan Direktorat KSKK Madrasah Kemenag RI, Nanik Puji Hastuti, bahwa anak-anak MTs ini dipilih karena akan menjadi penerus bangsa di masa depan. “Dengan perkembangan dunia digital, maka perlu ada pendampingan. Dengan adanya kegiatan Training Young Digital Influencer ini, maka anak-anak MTs diharapkan tetap memiliki karakter yang cerdas dan moderat di tengah arus globalisasi dan masifnya dunia media sosial,” imbuhnya.
Sementara itu, Fakhrurozi, Kepala Seksi Kesiswaan MA/MAK menambahkan, kegiatan ini adalah ikhtiar untuk mencerdaskan anak di dunia digital. Sebagai ikhtiar untuk membangun pondasi kecerdasan tersebut, maka dalam acara pelatihan ini dihadirkan narasumber yang ahli di bidangnya yaitu Romzi Ahmad (Ketua umum Cyber Kreasi dan Asisten Staf Khusus Presiden RI), SF Lukfiyanka Sanjaya Purnama (Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta) dan Siti Aminataz Zuhriyah (Pegiat Literasi Digital & editor website aktualiti.com)
Setelah mengikuti acara ini, lanjut Fakhrurozi, anak-anak kedepan juga diharapkan menjadi agen perubahan di dunia digital. “Agen perubahan ini diharapkan menjadi orang yang bisa memengaruhi atau bahasanya bisa menjadi influencer yang positif sekaligus mengasah keahlian atau talenta yang baik di dunia digital,” tambahnya.
Tags:
maseasahBagikan: