Surabaya (Pendis) - Kementerian Agama menggelar Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang Pendidikan Islam tingkat nasional. Acara yang berlangsung pada tanggal 14-17 November 2023 ini dihadiri oleh para pejabat dari pusat, Kanwil Kementerian Agama Provinsi, dan Kankemenag Kabupaten/Kota.
Agenda ini merupakan rangkaian kegiatan untuk memperkuat kompetensi pegawai di lingkungan Ditjen Pendidikan Islam dalam membina madrasah. Dalam sambutan Menteri Agama yang diwakilkan oleh Wakil Menteri Agama RI, Saiful Rahmat Dasuki, disampaikan bahwa pendidikan Islam memiliki peran penting dalam pembangunan nasional, membentuk insan-insan yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agama.
"Tantangan besar yang dihadapi oleh dunia pendidikan Islam di Indonesia adalah akses pemerataan layanan pendidikan berkualitas di bawah binaan Kementerian Agama, khususnya di madrasah. Untuk itu, upaya meningkatkan kualitas madrasah terus dilakukan, termasuk melalui kerjasama dengan World Bank melalui Proyek REP-MEQR," ujar Saiful.
Saiful juga mengungkapkan bahwa persoalan data madrasah menjadi basis untuk perencanaan dan kebijakan masih perlu ditingkatkan kualitas pengelolaannya.
"Kita sadar bahwa pendidikan madrasah secara umum masih relatif tertinggal, namun beberapa madrasah sudah melebihi sekolah. Oleh karena itu, kita harus menaikkan kecepatan dua kali lipat melibihi kecepatan yang lain, agar dapat mengejar ketertinggalan," tambah Saiful.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani menekankan terkait urgensi menjaga keberlanjutan program-program yang sudah diinisiasi oleh Proyek REP-MEQR, yang akan berakhir pada tahun 2024. Program-program tersebut melibatkan Evaluasi Diri Madrasah, Rencana Kerja dan Anggaran berbasis Kinerja yang dilakukan secara digital, serta pemberdayaan POKJA 9 KKG, MGMP, dan EMIS.
"Sisa waktu satu tahun ke depan ini menjadi momentum bagi para pejabat di lingkungan Ditjen Pendidikan Islam untuk memahami substansi dari masing-masing komponen proyek dan mampu mengembangkannya,” ujar Dhani.
“Pelatihan peningkatan kapasitas SDM diharapkan dapat memperkuat kompetensi pegawai dalam membina madrasah, dengan fokus pada perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja, asesmen kompetensi siswa, dan strategi pengembangan kompetensi guru dan tenaga kependidikan,” lanjutnya.
Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM ini diikuti oleh 1.128 orang peserta dari berbagai zona di Indonesia, dengan tujuan memperkuat kompetensi pegawai di lingkungan Ditjen Pendidikan Islam. Agenda pelatihan mencakup tiga tema utama, yaitu perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja, asesmen kompetensi siswa, dan strategi pengembangan kompetensi guru dan tenaga kependidikan.
“Proyek REP-MEQR dijadwalkan akan berakhir pada tahun 2024. Upaya keberlanjutan program ini memerlukan dukungan kelembagaan yang kuat, peraturan-peraturan yang mendukung, serta SDM yang terlatih melalui pelatihan dan pembinaan yang berkelanjutan,” tukasnya.
Tags:
Madrasah ReformBagikan: