Yogyakarta (Pendis) — Kementerian Agama melalui Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam akan segera menerbitkan petunjuk dan teknis (Juknis) Penilaian Madrasah Aliyah Kejuruan. Hal ini dilakukan sebagai terobosan dalam bidang pembelajaran.
Direktur KSKK Madrasah, Moh Isom mengatakan juknis ini disusun sebagai upaya mengevaluasi proses pembelajaran dan hasil belajarnya. Juknis ini akan menjadi pedoman penting dalam meningkatkan kualitas kompetensi lulusan.
“Jadi para siswa dalam prosesnya nanti betul-betul mendapat bekal yang cukup, bukan hanya sebatas pengetahuan dan teori. Kalau kehalianya menjahit, ya mampu menjahit, bukan mengetahui tentang menjahit, kata Isom di Yogyakarta, Rabu (16/03/2022).
Isom memotivasi guru-guru madrasah agar berani melakukan kreativitas dan inovasi dalam penilaian. Proses penilaian harus benar-benar mengukur kemampuan nyata yang harus dikuasai. Karena itu juknis penilaian harus mampu mengantarkan ke sana.
Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi pada KSKK madrasah, Ahmad Hidayatullah dalam laporannya menyampaikan, penyusunan juknis ini merupakan bagian dari komitmen Kemenag RI dalam menyiapkan sumber daya manusia yang tangguh sehingga mampu bersaing, dan hidup selaras perubahan zaman yang dinamis.
“Untuk menjawab tantangan Kemenag RI dalam menciptakan SDM yang tangguh, maka salah satunya dengan menghadirkan madrasah unggul di bidang vokasi/keterampilan,” ujar Ahmad.
Ahmad menambahkan, selain penyusunan Juknis Penilaian MA Kejuruan, ada tiga agenda penting lainya dalam kegiatan ini, yaitu finalisasi draf Keputusan Menteri Agama tentang Kurikulum Merdeka di Madrasah, Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Progres Implementasi Kurikulum, dan finalisasi persiapan launcing Platform Mandiri Belajar; Elektronic Book dan dan video pembelajaran Bahasa Arab.
Konfersi buku-buku Bahasa Arab menjadi media pembelajaran berbasis multimedia berupa video animasi ini merupakan realisasi kerjama dengan Lembaga Markaz Buhuts Attawashuli wal Ma’rifi dari Arab Saudi, yang melibatkan juga kerjasama dengan Center for Dialogue and Civilization (CDC Al-Sharq) yang bermarkas di Bekasi Jawa Barat untuk urusan teknisnya
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dan diikuti oleh segenap tim ahli terpilih yang telah melakukan banyak inovasi di tempat tugas; Kepala Madrasah, Pegawas, Guru, Widayaswara Balai Diklat, Asesor, Biro Hukum, Peneliti, OKH, dan sejumlah pelaksana dari Direktoran KSKK. (ImamBk)
Tags:
madrasahBagikan: