Jakarta (Kemenag) — Kementerian Agama RI terus bergerak mencetak talenta unggul di bidang kecerdasan artifisial (AI) melalui jalur pendidikan Islam. Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menegaskan bahwa penguatan kapasitas guru dan siswa madrasah menjadi strategi kunci dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing di era digital berbasis AI.
“Kita sudah mulai melatih para guru madrasah dengan dasar-dasar AI agar mereka siap menjadi pendamping siswa dalam ekosistem digital. Untuk siswa, pengenalan coding telah kita integrasikan sebagai bagian dari literasi teknologi sejak dini di madrasah,” ujar Suyitno dalam forum “Penyiapan SDM Unggul dalam Perkembangan AI” yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Ia menekankan bahwa pemanfaatan AI tidak hanya membuka peluang besar dalam pendidikan, tapi juga membawa risiko serius jika tidak dikelola dengan bijak. “AI bisa menjadi berkah, tapi juga bisa membawa bencana. Kita harus cermat mengelola agar manfaatnya besar dan risikonya minim,” tegasnya.
Suyitno menambahkan, AI harus dijadikan fondasi untuk mencetak generasi Islam yang tidak hanya cerdas secara teknologi, tapi juga berakhlak dan berdaya saing global. Ia pun mengajak seluruh elemen pendidikan Islam untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.
“Kita tidak boleh tertinggal. Pendidikan Islam harus menjadi pelopor dalam mencetak generasi digital yang unggul, mandiri, dan bermoral,” tutupnya.
Bagikan: