Jakarta (Pendis) -- Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama akan kembali menggelar Kompetisi Sains Madrasah (KSM), 2022 Madrasah Young Researchers Supercamp (MYRES) dengan mengusung tema “Mandiri Berprestasi Bangkitkan Negeri”.
Ajang kompetisi bagi siswa madrasah tingkat nasional ini akan berlangsung 9 - 14 Oktober 2022 di Jakarta.
Direktur Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, KSM merupakan ajang strategis untuk mengembangkan bakat, kompetensi, dan prestasi siswa madrasah, mulai tingkat Madrasah Ibtidaiag (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). Selain itu, KSM penting untuk membangun kesadaran siswa madrasah untuk mendalami bidang keilmuan dan teknologi.
"Secara khusus, tujuan KSM 2022 adalah menyediakan wahana bagi siswa Madrasah untuk mengembangkan bakat dan minat di bidang sains sehingga dapat menumbuhkan dan mencintai sains bagi siswa madrasah," jelas Ramdhani di Kantor Kementerian Agama RI, Jalan Lapangan Banteng Barat Jakarta, Jumat (07/10/2022).
"KSM dapat menjadi ajang yang efektif dan strategis dalam rangka memupuk motivasi siswa untuk terus mencintai dan bergairah mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi," lanjutnya.
Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kata Ramdhani, merupakan hal yang mutlak seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, sehingga siswa madrasah juga dituntut terbiasa berpikir kritis,kreatif dan inovatif dalam menyikapi suatu permasalahan, maka di ajang KSM inilah akan teruji, ujar Ramdhani.
Melalui tema yang diusung, Ramdhani berharap KSM 2022 akan melahirkan generasi muslim berprestasi dan kompeten yang akan berkontribusi meningkatkan daya saing bangsa di masa yang akan dating, ucapnya.
Lebih lanjut, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah menjelaskan bahwa seleksi KSM Nasional dilakukan secara luring/ tatap muka dengan menggunakan sistem Tes Berbasis Komputer atau Computer- Based Test (CBT) yang disiapkan dan di bawah kendali Komite KSM Nasional. Ajang ini akan diikuti siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA).
“Nilai tambah yang menjadi distingsi dari KSM 2022 adalah model soal yang tidak hanya fokus pada sains tetapi juga diintegrasikan dengan nilai-nilai keislaman yang merupakan ciri khas dari pendidikan di madrasah,” ungkap Isom.
Menurutnya, dikotomi yang begitu kuat antara ilmu agama dan sains menjadi sebuah tantangan dalam gagasan Integrasi sains dan keislaman yang diusung oleh Kompetisi Sains Madrasah. Model integrasi yang diusung dituangkan dengan menggali konsep sains yang ada dalam Al Quran dan menghubungkan konsep yang ada dalam Islam dengan sains yang holistic,pungkasnya
Bagikan: