Direktur KSKK Madrasah, Nyayu Khodijah
Jakarta (Kemenag) — Menyambut Hari Bumi ke-55 yang diperingati pada 22 April 2025, Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI mengajak seluruh madrasah di Indonesia berpartisipasi dalam Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa melalui kampanye Madrasah Go Green.
Gerakan ini merupakan implementasi dari Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI, khususnya pada poin ke-8, serta menjadi bagian dari program prioritas Ekoteologi yang diusung Menteri Agama, Nasaruddin Umar. Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran ekologis berbasis nilai-nilai agama, menciptakan lingkungan hijau yang berkelanjutan, sekaligus menginspirasi umat beragama untuk turut aktif menjaga kelestarian bumi.
“Madrasah memiliki peran strategis, tidak hanya sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai motor penggerak gerakan peduli lingkungan. Melalui aksi tanam pohon ini, madrasah ikut menciptakan ruang hijau dan membangun kesadaran ekologis di kalangan peserta didik,” ujar Direktur KSKK Madrasah, Nyayu Khodijah, di Jakarta, Senin (21/4/2025).
Nyayu menegaskan bahwa Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa menjadi contoh nyata praktik baik dalam edukasi lingkungan hidup di madrasah. Melalui Madrasah Go Green, warga madrasah diajak membangun komitmen kolektif menjaga bumi dari dampak perubahan iklim.
“Ini bukan hanya gerakan simbolik, tetapi juga edukatif. Kita ingin warga madrasah memahami pentingnya pelestarian lingkungan sebagai bagian dari keimanan dan tanggung jawab sosial,” imbuhnya.
Gerakan ini turut didukung Kementerian Kehutanan, yang akan menyalurkan bibit pohon matoa ke madrasah-madrasah di seluruh Indonesia. Kerja sama ini tertuang dalam Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nomor 182 Tahun 2025.
“Sesuai dengan edaran tersebut, kami telah berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan untuk memastikan ketersediaan dan distribusi bibit ke Madrasah Negeri dan Swasta,” jelas Nyayu.
Ia pun mengajak seluruh satuan pendidikan madrasah untuk mengambil bagian aktif dalam gerakan ini, sebagai langkah konkret mitigasi perubahan iklim dan bentuk cinta tanah air.
“Menanam pohon adalah menanam harapan. Mari kita jadikan momentum Hari Bumi ini sebagai titik tolak gerakan pelestarian lingkungan dari madrasah, oleh madrasah, dan untuk bumi yang lebih baik,” pungkasnya penuh semangat.
Bagikan: