Membludak, Lebih dari 2.000 Guru Informatika Madrasah Ikuti Pelatihan Koding
Jakarta (Pendis) --- Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, kembali menyelenggarakan “Ngaji Kurikulum”, kali ini mengusung tema Pembelajaran Koding. Kegiatan yang dilaksanakan secara daring ini diikuti lebih dari 2.000 guru informatika di Madrasah (06/03/25).
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Nyayu Khodijah menegaskan bahwa kurikulum selalu meyesuaikan dengan perkembangan zaman. Untuk itu Pembelajaran Koding menjadi penting pada era perkembangan digital yang semkin cepat.
“Di era digital saat ini, penguasaan teknologi, terutama kemampuan dalam koding atau pemrograman, bukan lagi sekadar pilihan, melainkan suatu kebutuhan. Hampir semua aspek kehidupan, dari bisnis, pendidikan, kesehatan, hingga hiburan, telah bertransformasi secara digital”, ungkap Guru Besar UIN Palembang ini.
“Oleh karena itu, menguasai koding bukan hanya membuka peluang karier yang lebih luas, tetapi juga membantu kita menjadi individu yang lebih kreatif, inovatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan”, imbuhnya, saat menjadi keynote speaker pada kegiatan terebut.
Selanjutnya dalam rangka mendukung kebijakan ini, bimbingan teknis dan pelatihan guru perlu dilakukan untuk meningkatkan kapasitas guru dalam mengajar koding dan Kecerdasan Artifisial (KA). Kemitraan multi-stakeholders melibatkan pemerintah, dunia industri, akademisi, komunitas, dan NGO/LSM penting untuk mendukung implementasi program ini.
Nyayu Khodijah berharap melalui program pembelajaran koding ini, dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan serta pemahaman lebih medalam tentang koding.
“Belajar dengan semangat, tidak takut mencoba, dan terus berlatih. Dengan menguasai pembelajaran koding ini semoga dapat menciptakan solusi teknologi yang bermanfaat bagi dunia pendidikan kita. Kuncinya adalah ketekunan, kreativitas, dan rasa ingin tahu yang tinggi”, pesan Prof. Nyayu, sapaan akrabnya.
Pada kesempatan tersebut, Abdul Basit selaku Kepala Subdit Kurikulum dan Evaluasi saat memberikan pengantar menyatakan berdasarkan naskah akademik Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA) pada Pendidikan dasar dan menengah Kemendikdasmen, bahwa Implementasi kebijakan pembelajaran Koding dan KA dilakukan secara bertahap, dimulai dari sekolah/madrasah yang memiliki kesiapan infrastruktur dan tenaga pengajar.
Pembelajaran koding ini nantinya akan diimplementasikan sebagai kurikulum mulai dari jejang Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah(MA).
Basit yang merupakan Doktor Manajemen Pendidikan ini menambahkan bahwa pemantauan dan evaluasi harus dilakukan untuk menilai proses implementasi dan dampak kebijakan. Hal ini dilakukan dengan tujuan memastikan peningkatan kemampuan berpikir kritis dan komputasional peserta didik.
“Selamat mengikuti pelatihan ini dengan penuh semangat. Semoga ilmu yang diperoleh hari ini menjadi langkah awal menuju masa depan yang lebih cerah dalam rangka menghadapi perkembangan digital yang semakin cepat” tutup Basit.
Tags:
madrasahBagikan: