Menghidupkan Kembali Ruh Pendidikan: Saatnya Berbasis Cinta, Bukan Sekadar Kurikulum

Selasa, 15 April 2025 17:47 WIB
Pendis

Jakarta — Di tengah gempuran arus informasi, radikalisme digital, dan polarisasi sosial yang kian nyata, muncul secercah harapan dari dunia pendidikan Islam: Kurikulum Berbasis Cinta (KBC). Bukan sekadar wacana, tetapi sebuah pendekatan baru yang mencoba mengembalikan pendidikan pada fitrahnya—yakni menumbuhkan manusia utuh yang tidak hanya cerdas pikir, tapi juga lapang hati dan dalam nurani.

“Pendidikan Islam harus kembali ke fitrahnya, yaitu cinta,” ujar Amien Suyitno, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, dalam sambutannya yang sarat makna saat membuka Uji Publik KBC di Jakarta, Selasa (15/4/2025).

Pernyataan itu bukan basa-basi. Ia muncul dari keprihatinan mendalam: masih adanya ujaran kebencian, kekerasan simbolik, bahkan intoleransi yang, ironisnya, kadang lahir dari ruang-ruang pendidikan agama.

Pendidikan yang Merawat Jiwa

KBC bukan sekadar perubahan isi kurikulum. Ia adalah napas baru dalam dunia pendidikan Islam, yang selama ini kerap terjebak pada pengajaran yang normatif dan tekstual. KBC hadir sebagai upaya menyentuh sisi terdalam manusia: perasaan, kesadaran, dan cinta.

“Di mana ada cinta, di situ ada kehidupan,” kutip Amien dari Mahatma Gandhi, untuk menggambarkan filosofi dasar KBC.

Cinta di sini bukan cinta remaja yang dangkal, bukan pula romantisme kosong. Ini cinta dalam pengertian spiritual, moral, dan sosial. Cinta yang melahirkan tanggung jawab pada diri sendiri, pada sesama, pada lingkungan, dan pada bangsa.

Dari Madrasah ke Masyarakat

Direktur KSKK Madrasah, Nyayu Khodijah, menyebut KBC sebagai “jiwa dari kurikulum”. Bukan pengganti, tapi pengayaan. Ia dibangun dari serangkaian dialog panjang, revisi mendalam, dan keterlibatan lintas sektor.

“Kurikulum ini bukan lahir di ruang kosong. Ia tumbuh dari kekhawatiran dan harapan banyak orang: guru, tokoh agama, akademisi, bahkan cendekiawan internasional,” ungkap Nyayu.

Dalam prosesnya, KBC telah melalui lima tahap uji publik, melibatkan ribuan peserta dari berbagai latar belakang. Bahkan guru besar dari Australian National University (ANU) Australia turut hadir, menjadi saksi bahwa kurikulum ini bukan hanya milik Indonesia, tapi bisa menjadi rujukan dunia.

Cinta yang Terwujud dalam Aksi

Apa wujud cinta dalam pendidikan? Menurut Amien, itu bisa dimulai dari hal sederhana: guru yang mengajar dengan cinta, siswa yang belajar dengan cinta, dan orang tua yang mendampingi dengan cinta. Bahkan gerakan menanam pohon pun, jika dilandasi cinta pada bumi, menjadi bagian dari pendidikan itu sendiri.

KBC akan mulai diujicobakan pada tahun ajaran 2025/2026. Evaluasi akan terus dilakukan hingga akhir 2026, memastikan ia bukan sekadar slogan, tapi benar-benar menyentuh dan mengubah.

“Ini bukan proyek birokrasi. Ini gerakan hati,” kata Amien.

Pendidikan Sebagai Cahaya

Kurikulum Berbasis Cinta bukan sekadar dokumen. Ia adalah ajakan untuk melihat kembali pendidikan sebagai ruang pertumbuhan manusia seutuhnya. Bukan pabrik nilai rapor, tapi taman yang menumbuhkan rasa ingin tahu, kasih, dan empati.

“Kita ingin generasi yang bukan hanya pintar, tapi penuh cinta. Karena dengan cinta, pendidikan jadi cahaya. Tanpa cinta, ia bisa berubah jadi bara,” pungkas Amien.


Bagikan:







Pendis
EMIS

GERBANG DATA PENDIDIKAN KEMENTERIAN AGAMA

Pendis
PPG Daljab Kemenag

Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Kemenag RI

Pendis
SPAN PTKIN 2025

Penerimaan Mahasiswa Baru PTKIN 2025

Pendis
SISFODEMA

Sistem Informasi Dosen dan Mahasiswa

Pendis
SILABA

Sistem Layanan Bantuan Pendidikan Agama Islam

Pendis
SIAGA

Sistem Informasi dan Administrasi Guru Agama

Pendis
SIKAP

Sistem Administrasi Keagamaan dan Pesantren

Pendis
BEASISWA

Sistem Beasiswa Santri Berprestasi

Pendis
SIMBA

Sistem Informasi Manajemen Bantuan Pesantren

Pendis
SILADIKTIS

Sistem Informasi Layanan Pendidikan Tinggi

Pendis
SIPPRO

Sistem Informasi Pengajuan Program Studi Baru

Pendis
PENYERTAAN IJAZAH

Layanan Penyetaraan Ijazah Luar Negeri

Pendis
SIMSARPRAS

Sistem Informasi Sarana Prasarana Madrasah

Pendis
RDM

Rapor Digital Madrasah

Pendis
SIMPRO

Sistem Monitoring Perkembangan Proyek

Pendis
CENDIKIA

Koleksi Elektronik Buku Pendidikan Agama

Pendis
KIP KULIAH

Program beasiswa yang diberikan oleh Kementerian Agama

Pendis
SERDOS

Sistem Sertifikasi Dosen Pendidikan Agama

Pendis
PAKPTK

Layanan Aplikasi Penilaian Angka Kredit PTKI

Pendis
SIMSARPAS PTKI

Sistem Informasi Manajemen Sarana Prasarana PTKI

Pendis
LITAPDIMAS

Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendis
BEASISWA TIMTENG

Layanan Beasiswa Timur Tengah

Pendis
SITREN

Sistem Layanan Tanda Daftar Keberadaan Pesantren

Pendis
IJOP PDMA

Selamat datang di layanan Ijin Operasional PDMA

Pendis
SIPDAR LPQ

Tanda Daftar Lembaga Pendidikan Al-Quran

Pendis
PBSB

Program Beasiswa Santri Berprestasi

Pendis
SIMORA

Sistem Informasi dan Manajemen PBSB

Pendis
KEMANDIRIAN PESANTREN

Sistem Informasi Kemandirian Pesantren

Pendis
SPACE

Sistem Pembelajaran Agama Cara Elektronik

Pendis
PDUM

Pangkalan Data Ujian Madrasah

Pendis
AKMI

Aplikasi Pendataan Asesmen Kompetensi Madrasah

Pendis
PORTAL AKM

Portal Asesmen Kompetensi Madrasah

Pendis
APP MADRASAH

Sistem Kelembagaan dan Kerjasama Madrasah

Pendis
ERKAM

Sistem Perencanaan dan Penganggaran

Pendis
BOS KEMENAG

Bantuan Operasional Sekolah Kemenag

Pendis
IJOP SAH

Izin Operasional Pendirian Madrasah

Pendis
Selamat Datang di Portal PPID Kementerian Agama

Ini adalah website resmi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kementerian Agama Republik Indonesia.

Pendis
SIMPATIKA

Portal Layanan SIMPATIKA KEMENAG

Pendis
KKGTK

Kelompok Kerja Guru Tenaga Kependidikan

Pendis
AKGTK

Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan