Tangerang (Pendis) – Kementerian Agama melalui Subdirektorat Sarana-Prasarana, Direktorat Kurikulum, Kelembagaan, Sarana dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menggelar bimbingan teknis bantuan rehab dan ruang kelas baru (RKB) Madrasah di Tangerang. Kegiatan yang diadakan berturut-turut pada akhir Mei hingga awal Juni 2022 ini, dibagi menjadi dua kelompok kepala madrasah yang berasal dari pelbagai daerah di Indonesia.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani dalam sambutannya mengaku antusias bisa bertemu dan bertatap muka dengan peserta yang sebagian besar menjabat sebagai kepala madrasah swasta. Beliau mengatakan tradisi baik madrasah itu jika dikasih bantuan stimulan dari pemerintah akan dimaksimalkan.
“Biasanya ketika Kementerian Agama memberikan bantuan yang estimasi kami hanya mampu digunakan untuk membangun satu RKB ternyata bisa jadi 2-3 Ruang Kelas,” tutur Ramdani di Tangerang, Selasa (31/05/2022).
Lebuih lanjut, Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung itu menjelaskan, dengan semangat gotong-royong ini menjadikan madrasah semakin berkembang, “Saya merasakan keikutsertaan masyarakat dalam memajukan pendidikan islam di Indonesia benar-benar nyata, sejatinya penopang madrasah itu ada di madrasah swasta karena jumlah madrasah negeri hanya sedikit,” ungkapnya.
Dhani mengapresiasi kepala madrasah sebagai seorang jihadis, karena terus berkhidmat mencerdaskan anak didiknya, “Bapak ibu kepala layak disebut jihadis sesungguhnya karena telah berbuat banyak demi bangsa dan Negara,” tegasnya.
“Bahkan saya tahu ketika covid-19 merebak, bapak-ibu tidak pernah menutup madrasah sehingga transfer ilmu terus berlanjut. Mungkin nantinya di antara peserta didik jadi pemimpin di masa yang akan datang,” sambungnya.
Sementara itu, Direktur Kurikulum, Kelembagaan, Sarana dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Moh. Isom mengingatkan pada peserta bimbingan teknis untuk tidak mudah mempercayai informasi yang beredar di media sosial.
“Tidak ada uang yang akan dikembalikan pada pihak Kementerian Agama ataupun mengendap di bank. Jadi bapak-ibu jangan mudah percaya dengan informasi yang ada, harus di cek terlebih dulu kebenarannya,” jelasnya.
Isom mengatakan bahwa calon penerima bantuan rehabilitasi ruang kelas dan pembangunan ruang kelas baru adalah termasuk as-sabiqun al-awwalun karena sebelumnya anggaran ini diblokir.
“Jadi peserta bimtek ini merupakan as-sabiqun al-awwalun karena begitu blokir pertama dibuka dana bantuan bisa langsung digunakan untuk kemaslahatan madrasah,” terangnya.
Kepala Subdirektorat Sarana-Prasarana KSKK Madrasah Abdul Rouf menyebut bahwa peserta bimbingan teknis merupakan orang-orang yang beruntung karena lolos verifikasi berkas dan dinyatakan layak mendapatkan bantuan stimulan dari pemerintah.
“Sekitar 10 ribu lebih madrasah mengajukan proposal bantuan lewat aplikasi Simsarpras dan madrasah yang hadir hari ini beruntung karena akan menerima bantuan stimulan ini,” katanya.
Bimbingan teknis ini bagian dari rangkaian proses yang harus dijalani madrasah sebelum menerima serta menjalankan bantuan rehabilitasi ruang kelas dan pembangunan ruang kelas baru (RKB).
Sebagai bentuk rasa syukur itu, Abdul Rouf mengingatkan peserta bimbingan teknis untuk menggunakan dana dengan sebaik-baiknya sehingga perhatian pemerintah bisa dirasakan masyarakat khususnya peserta didik.
“Kami berharap dana stimulan ini digunakan sebagaimana mestinya dan bisa dinikmati peserta didik. Jangan sampai peruntukannya tidak tepat sasaran, untuk itu nantinya kami meminta laporan pertanggungjawaban segera di upload di aplikasi Simsarpras,” tandasnya.
Sekadar informasi, bimbingan teknis bantuan rehab ruang kelas dan pembangunan ruang kelas baru (RKB) diikuti oleh kepala madrasah swasta dari pelbagai daerah di Indonesia. Dalam acara itu diadakan penandatangan kerja sama oleh kepala madrasah dan Direktur KSKK Madrasah. Tidak hanya itu, bimbingan teknis itu juga dihadiri oleh pihak bank penyalur sebagai kepanjangan tangan dari Kementerian Agama. (MAK)
Tags:
madrasahBagikan: