Jakarta (Kemenag) - Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Abdul Rouf, menyoroti pentingnya langkah strategis untuk menyelaraskan mutu pendidikan di madrasah, terutama antara madrasah negeri dan swasta. Ia menekankan bahwa program Madrasah Education Quality Reform (MEQR) merupakan salah satu upaya penting untuk menjawab tantangan ketertinggalan beberapa madrasah swasta.
Demikian disampaikan Rouf saat memberikan arahan dan membuak acara Rapat Koordinasi Capaian Kinerja Madrasah Reform. Menurutnya, di tengah kompetisi yang semakin ketat, madrasah harus mengedepankan kolaborasi untuk mencapai kemajuan bersama.
Ia mengutip filosofi Jeff Keller, "Kita tidak akan bisa mengubah arah angin, tetapi kita bisa mengarahkan atau menyesuaikan layar untuk mencapai tujuan." Filosofi ini menjadi landasan MEQR dalam membangun madrasah yang lebih bermutu melalui empat komponen utama.
Komponen-komponen tersebut bertujuan mendorong transparansi, akuntabilitas, dan efektivitas pembelajaran di madrasah. eRKAM, misalnya, memungkinkan pengelolaan anggaran yang lebih baik, sementara asesmen kompetensi siswa membantu memetakan kebutuhan pembelajaran berdasarkan data. Pelatihan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dirancang untuk meningkatkan kapasitas guru melalui pelatihan, sedangkan penguatan sistem pendidikan mencakup penyediaan infrastruktur yang memadai.
Abdul Rouf memastikan bahwa meskipun program MEQR dijadwalkan selesai pada 2024, empat pilar utama ini akan tetap dilanjutkan. Persiapan infrastruktur, seperti server untuk penyimpanan data elektronik, telah dilakukan untuk memastikan keberlanjutan program-program seperti eRKAM, AKMI dan EMIS.
Selain itu, pelatihan guru menjadi fokus utama dalam mendukung transformasi pendidikan madrasah. Abdul Rouf menegaskan pentingnya pengembangan keprofesian secara berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik, yang pada akhirnya akan berdampak pada kualitas siswa.
Bagikan: