Tangerang Selatan (Pendis) - Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Nizar Ali, menyampaikan bantuan pembangunan dimaksudkan untuk memperluas akses pembelajaran dan meningkatkan kualitas sarana-prasarana madrasah. Demikian disampaikan Nizar pada acara Bimbingan Teknis kepala madrasah calon penerima bantuan ruang kelas baru.
Nizar mengatakan, 10% madrasah negeri memperoleh anggaran yang lebih besar dibanding 90% madrasah swasta. Menurutnya, jika potensi akademik madrasah swasta meningkat akan menjadi modal bagus.
“Kalau potensi akademik madrasah swasta meningkat itu bisa menjadi modal bagus. Secara berkelanjutan kami selalu mendorong proses peningkatan sumber daya manusia,” terangnya di Tangsel, Selasa (22/11/2022)
Beliau menambahkan potensi madrasah bisa diciptakan jika dibuktikan dengan banyaknya madrasah yang mampu bersanding bahkan bisa mengungguli sekolah unggulan.
“Potensi madrasah harus terus digali. Kita ciptakan dan buat kelas unggulan, dibranding output yang positif hingga bisa mengalahkan sekolah unggulan,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Moh. Isom menjelaskan madrasah yang ada sekitar 85 ribu itu sebagian besar merupakan madrasah swasta, meskipun tidak memiliki anggaran bantuan sebesar madrasah negeri, kata Isom, madrasah swasta sudah naik kelas.
"Animo masyarakat menyekolahkan anaknya di madrasah sangat tinggi, “kekuatan ilmu dan spiritual adalah yang dibekali di madrasah,” ujarnya.
Untuk itu, ia menginginkan agar semua pemangku kepentingan ikut andil dalam mengontrol kualitas madrasah.
“Saya ingin seluruh stakeholder memberikan perhatiannya untuk bersama-sama mengontrol kualitas madrasah,” pintanya.
Kepala Subdirektorat Sarana-Prasarana KSKK Madrasah, Abdul Rouf melaporkan penerima bantuan ruang kelas baru Tahap II ini sebanyak 465 madrasah swasta. 465 madrasah swasta tersebut dari jenjang ibtida’iyyah, tsanawiyyah dan aliyah.
"Bantuan ruang kelas baru ini disalurkan dengan dua tahap, proses penyalurannya nanti dengan dua tahap, 70% dan 30%. Jadi 100% bantuan harus dimanfaatkan untuk pembangunan ruang kelas baru, tidak ada potongan-potongan,” tukasnya.
Rouf meminta kepala madrasah penerima bantuan stimulan untuk mengikuti petunjuk teknis, termasuk diantaranya laporan pertanggungjawaban berupa foto, laporan akademik, laporan keuangan dan pemanfaatan bantuan.
Sekedar informasi, Bimbingan Teknis Tahap II yang digelar Subdirektorat Sarana-Prasarana sebanyak 3 sesi. Sesi I dan II berlangsung di Jakarta pada 15-16 November dan 17-18 November 2022. Sementara sesi III diadakan di Tangerang Selatan pada 22-23 November 2022. (Im)
Bagikan: