Makassar (Pendis) - "Dari tahun ke tahun kita akan membenahi layanan pemberian bantuan sarana dan prasarana madrasah agar berjalan dengan transparan dan akuntabel." ungkap Direktur Pendidikan Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam, Prof. H. Phil. Nur Kholis Setiawan, Ph.D pada acara Sosialisasi Pendayagunaan Sarpras Madrasah, Rabu (16/4).
"Masyarakat diharapkan mudah mengakses informasi bantuan-bantuan sarana dan prasarana yang akan diluncurkan oleh Kementerian Agama RI, salah satunya dengan mengoptimalkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sarpras." lanjut Nur Kholis.
Masalah bantuan sarana dan prasarana selama ini masuk menjadi persoalan yang krusial yang harus ditangani oleh Direktorat Pendidikan Madrasah, papar Nur Kholis, di samping lima faktor lainnya yaitu masalah Barang dan Jasa (Barjas), Bantuan Sosial (Bansos), Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK), BOS dan Batuan Siswa Miskin (BSM).
SIM Sarpras akan membantu siapa saja yang ingin mengakses semua bantuan yang diberikan oleh Kementerian Agama. Dengan demikian pelayanan bantuan sarpras akan berjalan dengan transparan dan adil, mulai dari Bantuan RKB, Rehab Madrasah, Peralatan pendidikan dan lain-lain. Dengan adanya SIM ini juga akan meminimalisir human error dalam layanan bantuan sarpras.
Menurut Nur Kholis, dengan kemajuan teknologi informasi seperti sekarang ini menjadi keniscayaan bagi kita untuk mengelola manajemen secara terbuka. Diakui selama ini, banyak proposal yang diajukan oleh madrasah, tapi tidak jelas mekanisme dan parameternya.
Di hadapan para Kabid Pendidikan Madrasah/TOS, Kasi Sarpras Kanwil Kementerian Agama se-Indonesia dan Penanggungjawab MAN Insan Cendekia, Nur Kholis menyampaikan bahwa kita serius untuk mendirikan MAN IC yang semula baru 3 MAN IC Serpong, Gorontalo dan Jambi akan ditambah lagi menjadi 20 lokasi di Indonesia.
Nur Kholis meyakini kerjasama sinergis ini harus dilakukan oleh Kementerian Agama Pusat, Pemerintah Daerah dan Kemitraan lain dalam hal penyiapan lahan, pendanaan, dan skema quality control bagi niat mulia tersebut. "Nah di sinilah pentingnya para Penanggung Jawab MAN IC di 20 Provinsi dihadirkan untuk memahami dengan benar tentang visi, misi dan pengembangan MAN IC".
Pikiran-pikiran brillian dari Bapak dan Ibu ini sangat penting dalam upaya mensofistikasi program-program pengembangan madrasah agar lebih baik. "Hanya dengan kebersamaan dan komitmen tinggi disertai dengan niat yang lurus ikhtiar memberdayakan anak madrasah akan terwujud" tegas Nur Kholis Setiawan.
(RB/ra)Bagikan: