Jakarta (Kemenag) – Keberagaman budaya dari berbagai daerah di Indonesia bersinar di panggung Kemah Pramuka Madrasah Nasional (KPMN) 2024. Di antara sorotan pentas budata yang digelar, kontingen Papua Barat mencuri perhatian dengan penampilan yang penuh makna. Mereka tidak hanya membawa seni tari khas Papua Barat, tetapi juga pesan kuat tentang toleransi dan moderasi beragama yang telah lama menjadi prinsip hidup masyarakat di wilayah tersebut.
Noval Yazid Shafaril Khairbatan, perwakilan dari MAN Insan Cendekia Sorong sekaligus anggota kontingen Papua Barat, mempersembahkan tarian Hombelo, sebuah tarian simbolis perjuangan masyarakat Papua.
"Tarian Hombelo ini menggambarkan semangat perjuangan suku-suku Papua seperti Suku Moi dan Suku Asmat dalam merebut hak-haknya. Ini adalah simbol keberanian dan keteguhan hati masyarakat Papua," ujar Noval dengan semangat.
Namun, yang lebih menarik dari kontingen Papua Barat bukan hanya seni tari mereka, tetapi komitmen mereka terhadap moderasi beragama. “Di Papua Barat, toleransi bukan hanya wacana, tetapi sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Kami saling menghormati, baik antarumat beragama maupun antarbudaya,” lanjut Noval.
Ia juga menepis anggapan bahwa masyarakat Papua cenderung anarkis. “Kami orang Papua itu ramah dan sangat menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi.”
Komitmen ini tercermin dalam aktivitas Pramuka yang dijalankan, di mana moderasi beragama menjadi nilai yang terus diutamakan. Dengan semangat persatuan, kontingen Papua Barat menunjukkan bahwa keberagaman agama dan budaya bukanlah penghalang, melainkan kekuatan yang menyatukan.
Noval juga menyampaikan pesan untuk KPMN 2024. “Semoga KPMN terus berjaya hingga tahun-tahun mendatang, menjadi wadah yang lebih baik dan semakin hebat dalam mempersatukan generasi muda Indonesia,” pungkasnya.
KPMN 2024 bukan hanya panggung untuk menunjukkan budaya daerah, tetapi juga ajang memperkokoh persatuan, toleransi, dan moderasi beragama. Papua Barat hadir dengan pesan kuat: keberagaman adalah kekayaan, dan moderasi beragama adalah jembatan menuju Indonesia yang damai dan harmonis.
Bagikan: