Surakarta (Pendis) – Pameran Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Nasional (Pospenas) IX menjadi ajang untuk promosi sejumlah UMKM dan badan usaha milik pesantren. Hasil kreasi dan produk-produk santri yang dipamerkan tak hanya dari Jawa saja, akan tetapi juga beberapa provinsi dari luar jawa.
Pameran ini digelar di halaman parkir Stadion Sriwedari kota Solo, Jawa Tengah. Sebanyak 45 stand UMKM binaan Kementerian Agama serta Dinas Koperasi dan Usaha Mikro provinsi Jawa Tengah. Pameran ini akan berlangsung pada 23-25 November 2022.
Dalam acara pembukaannya, Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag RI, Eny Retno Yaqut menyampaikan bahwa pameran ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan kemandirian pesantren dan penguatan ekonomi masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa Tengah.
“Kemandirian Pesantren menjadi salah satu program prioritas Bapak Yaqut Cholil Qoumas sejak diberi amanah Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Agama. Jelas ini adalah program strategis dan juga realistis” ucap Eny.
Lebih lanjut, pertama ia menjelaskan bahwa pesantren memiliki SDM yang melimpah. Jumlah santri tercatat mencapai 4,4 juta yang tersebar di 37.626 pesantren di seluruh Indonesia. Ini adalah pasar besar bagi penguatan ekonomi pesantren. Kedua, karena adanya dukungan dunia usaha. Seiring penguatan SDM pesantren, kepercayaan dunia usaha juga makin terbuka.
“Beragam sinergi telah diinisiasi. Keterlibatan dunia usaha paling tidak diwujudkan dalam tiga hal. Pertama, dunia usaha menjadi bapak asuh bagi unit usaha di Pesantren dalam bentuk peningkatan kapasitas manajemen, sumber daya manusia, serta kerjasama bisnis yang saling menguntungkan” paparnya di Surakarta.
Yang kedua, dunia usaha membantu percepatan pengembangan ekosistem bisnis berbasis digital di pesantren. Serta yang terakhir, kolaborasi pesantren dan dunia usaha dalam pengembangan bisnis dan produk halal di Indonesia. Ini juga yang terus dikembangkan Kemenag melalui program prioritas Kemandirian Pesantren.
“Kemandirian Pesantren ini strategis dan juga realistis juga karena komitmen pemerintah untuk membentuk Badan Usaha Milik Pesantren (BUMPes). Tahun 2024, diharapkan terbentuk setidaknya 3.500 BUMPes” terang istri Menteri Agama RI ini.
Langkah ke sana terus dilakukan. Ia melaporkan, tahun ini kurang lebih ada 500 pesantren yang telah diberikan Bantuan Inkubasi Bisnis dan program ini akan terus dikembangkan di tahun mendatang. Beberapa BUMPes bahkan ikut pada pameran hari ini.
Acara pembukaan Pameran ini juga dihadiri oleh Ketua Dekranasda sekaligus Pembina Dharma Wanita Provinsi Jawa Tengah, Atikoh Ganjar Pranowo, Ketua Dekranasda Kota Surakarta, Selvi Ananda Gibran Rakabuming Raka, Ketua dan Wakil Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama RI, ketua PKK se-Solo raya dan lain sebagainya.
Bagikan: