Banyuasin (Pendis) – Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI, Waryono meninjau secara langsung bantuan alat inkubasi dari Kementerian Agama untuk pengolahan buah kelapa di Pondok Pesantren Sabilul Hasanah.
Waryono menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pondok Pesantren Sabilul Hasanah yang dinilainya tidak saja berpikir untuk pengembangan diri sendiri, namun ikut mendorong dan membina pengembangan pesantren-pesantren lainnya.
“Saya sangat mengapresiasi atas usaha PonPes Sabilul Hasanah yang tidak berpikir pengembangan diri sendiri, namun ikut mendorong dan membina pengembangan pesantren-pesantren lainnya,” ujar Waryono di Banyuasin, Jum’at (01/07/2022).
Waryono menerangkan, bantuan inkubasi ini sejalan dengan garis kebijakan secara tegas dari Menteri Agama. Pada 23 Desember 2020 yang lalu, Menag telah mencanangkan enam program prioritas kementerian agama yang salah satunya adalah Program Kemandirian Pesantren.
“Maka afirmasi terhadap pesantren harus terus dilakukan,” terangnya.
Setelah penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri tahun 2015, lanjut Waryono, disusul terbitnya UU No. 18 Tahun 2019 tentang Pesantren. Hal ini semakin menegaskan pengakuan dan kepedulian negara terhadap pesantren. Tahun 2021 Presiden Jokowi juga telah menandatangani Perpres No. 82/2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren yang antara lain mengatur tentang Dana Abadi Pesantren.
“Perpres ini akan sangat membantu pelaksanaan amanat UU No. 18/2019, yang menyebutkan tiga fungsi pesantren yaitu, pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat,” katanya.
Saat ini, telah disusun kebijakan kemandirian pesantren dengan mempertimbangkan fungsi pesantren di masyarakat, serta melimpahnya sumber daya manusia (SDM) pesantren bahkan pemerintah juga diluncurkan program Pesantrenpreneur, pengembangan Dashboard Data Ekonomi Pesantren, serta piloting program Kemandirian Pesantren untuk 100 pesantren.
Wakil ketua yayasan, Agus Achmad Yusuf Arifuzaki menyampaikan beberapa sistem pembelajaran atau jenjang pendidikan yang ada di pondok pesantren yang terdiri dari Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, Madrasah Mu’allimin Mu’allimat (yang memiliki sistem pembelajaran 30% Umum & 70% Agama atau Kitab Kuning), Madrasah Diniyyah & Madrasah Tahfidzul Qur’an.
Gus Zaki juga menyampaikan beberapa prestasi-prestasi yang diraih santri yang lulus di tahun 2022 ini diantaranya :
1. 39 Santri di terima Program SNMPTN
2. 29 Santri diterima lewat Jalur SPAN PTKIN
3. 6 Santri Diterima Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB Tahun 2022)
4. 8 Santri diterima jalur SBMPTN
5. 1 Santri diterima Beasiswa ke Luar Negeri ke Maroko Beasiswa Kementerian Agama RI
Gus Zaki mengajak berkeliling melihat kondisi pesantren dan melihat alat inkubasi bantuan dari Kemenag RI di pabrik pengolahan kelapa yang berada masih didalam area komplek pondok putri.
“Proses produksi dari pengolahan buah kelapa yang mana kelapa tersebut dapat diolah menjadi berbagai macam hasil seperti santan cair, santan bubuk, nata de coco, minyak vco kelapa hingga serabut kelapanya pun dapat di olah,” jelasnya.
Direktur PD Pontren melakukan lawatan ke sejumlah Pondok Pesantren (PonPes) di Sumatera Selatan, didampingi Kepala Sub-direktorat Pondok Pesantren, Dr. Basnang Said, S.Ag., M.Ag. bersama Kasi PonPes dan Ma’had Aly Kanwil Kemenag Sumsel, Drs. H. Saharuddin.
Kunjungan kerja ini untuk bersilaturrahmi sekaligus kunjungannya diterima dengan penuh kehangatan di ruang pimpinan yayasan oleh Wakil ketua yayasan KH. Muhammad Abdullah Yazid Attamimi dan Agus Achmad Yusuf Arifuzaki, M.Si beserta para dewan Asatidz pondok pesantren.
Bagikan: