Malaysia (Kemenag) - Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren telah menandatangani nota kesepakatan kerja sama antara Universitas Pendidikan Sultan Idris Malaysia (UPSI) dengan 4  Ma'had Aly, pada Senin (6/5/2024).

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, M. Ali Ramdhani menyebut pendidikan berkualitas sebagai instrumen kunci dalam membangun peradaban bangsa. Pendidikan berkualitas didefinisikan sebagai proses pendidikan yang mematuhi standar tinggi, memiliki tujuan yang jelas, dan menghasilkan prestasi yang luar biasa.

"Untuk itu mari kita saling bergandeng tangan dan bersinergi membangun kekuatan menuju pendidikan yang berperadaban," ungkap Ramdhani.

Sekjend menyebut Ma'had Aly adalah perguruan tinggi yang diakui negara dengan pendidikan yang bercirikan khas pondok pesantren. Di Indonesia sendiri ada sejumlah 79 Ma'had Aly yang memiliki 2 jenjang yakni Marhalah Ula (Sarjana) dan Marhalah Tsaniyah (Magister).

Nantinya, kerjasama Program Double Degree (Gelar Ganda) Ma'had Aly dan UPSI Malaysia ini dibiayai melalui Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) melalui skema pembiayaan Dana Abadi Pesantren. Program ini akan dilaksanakan bersama empat kampus Ma'had Aly Marhalah Tsaniyah di UPSI selama kurang lebih satu tahun dan masing-masing Ma'had Aly akan mengirimkan 10 mahasantrinya. Total ada 40 mahasantri Ma'had Aly yang nantinya mengikuti kuliah di Malaysia.

"Saya berharap pada kerjasama yang disepakati hari ini akan berjalan dengan baik," harap Sekjend.

Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Abu Rokhmad menyampaikan agenda ini merupakan tindak lanjut penandatangann nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Agama dan UPSI yang dilakukan secara online pada Kamis (25/4/2024) lalu.

Nantinya, lanjut Abu, keempat kampus Ma'had Aly tersebut, yakni Ma'had Aly Situbondo, Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Jombang, Ma'had Aly Lirboyo, Ma'had Aly MUDI MESRA Aceh akan melakukan seleksi secara ketat terhadap perwakilan mahasantri yang akan diberangkatkan.

"Sehingga, mahasantri yang akan mengikuti program ini benar-benar mahasantri pilihan dengan kualifikasi dan kompetensi yang baik," kata Abu.

Abu Rokhmad menilai kerja sama ini sebagai upaya diplomasi dua negara melalui program pendidikan. Hal itu diharapkan berdampak pada jalinan hubungan yang jauh lebih baik ke depan. 

"Kerja sama ini menjadi awal dari kerja sama – kerja sama yang lain," katanya.

Kementerian Agama, kata Prof Abu, sudah siap dengan segala konsekuensi pembiayaan dan lain sebagainya. Ia menyampaikan skema pembiayaan menggunakan Dana Abadi pesantren yang merupakan kerjasama Kementerian Agama dengan LPDP.

Sebagai informasi, Program Studi yang diambil berupa studi Program Magister Pendidikan Agama Islam di UPSI Malaysia selama 3 semester dilaksanakan selama 1 tahun, dengan pilihan takhassus pada Ma'had Aly diantaranya:
1. Takhassus Fiqih dan Ushul Fiqih di Ma'had Aly MUDI Mesjid Raya, Bireuen, Aceh
2. ⁠Takhassus Fiqih dan Ushul Fiqih di Ma'had Aly Lirboyo, Kediri, Jawa Timur
3. ⁠Takhassus Hadis di Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Tebuireng, Jombang, Jawa Timur
4. ⁠Takhassus Fiqih dan Ushul Fiqih di Ma'had Aly Salafiyah Syafi'iyah, Situbondo, Jawa Timur