Pendis - Sebagai institusi pendidikan agama yang telah sekian lama eksis dan banyak diminati masyarakat, Madrasah Diniyah Takmiliyah perlu terus ditingkatkan mutu pembelajarannya. Peningkatan layanan pembelajaran yang bermutu merupakan salah satu bentuk respon dan tanggung jawab dari penyelenggara atas kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan keagamaan ini.
Dengan demikian MDT diharapkan dapat menghasilkan output yang bermutu. Pernyataan itu disampaikan oleh Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Drs. H. Ace Saefuddin, M.A saat membuka kegiatan "Workshop Model dan Media Pembelajaran MDT" di Hotel Lor In Bogor baru-baru ini.
Ditambahkan bahwa, di antara komponen utama yang harus mendapat perhatian dalam upaya menciptakan proses pendidikan bermutu adalah kompetensi pedagogik guru yang harus ditingkatkan dengan wawasan metode pembelajarannya yg bervariasi.
"Guru Madrasah Diniyah harus dibekali sejumlah model dan strategi pembelajaran yg bervariasi agar lebih dinamis dan menyenangkan dalam proses belajar mengajarnya" papar Ace. Hal ini penting dilakukan karena peserta belajar di Madrasah Diniyah Takmiliyah adalah siswa sekolah formal yang boleh jadi sudah jenuh lantaran sudah belajar seharian dari pagi hingga siang.
Workshop Model dan Media Pembelajaran MDT diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Ditjen Pendidikan Islam pada tanggal 23-25 September 2013. Tidak kurang dari 40 ustadz MDT diberikan pembekalan tentang berbagai model dan strategi pembelajaran yang efektif dan efisien di Madrasah Diniyah.
Ace Saifuddin mensinyalir kesan masyarakat terhadap MDT yang harus segera disudahi dalam hal pembaharuan pembelajaran: "Kesan di masyarakat selama ini yang mengidentikkan MDT dengan model yang tradisional dan ketinggalan zaman harus segera disudahi. Guru Madrasah Diniyah Takmiliyah saat ini harus memiliki wawasan ilmu pendidikan sehingga mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan efektif, setidaknya mampu mengimbangi kompetensi guru pendidikan formal".
Lebih jauh Ace menegaskan "pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama harus membantu guru Diniyah memiliki keterampilan mengajar dan wawasan pendidikan yang banyak melalui program pelatihan, orientasi dan buku-buku panduan dan lain-lain".
Dalam kesempatan yang sama Penanggung Jawab penyelenggaraan Workshop, Mamat Salamat Burhanuddin, yang juga Kasubdit Pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah mengharapkan akan melahirkan rumusan model-model pembelajaran khusus bagi kalangan guru-guru MDT. "setidaknya output workshop ini adalah draft buku pintar untuk guru tentang model-model pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan MDT" tegasnya.
(Ruchman Basori)Bagikan: