Bandung (Pendis) - Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama menggelar Rapat Koordinasi Penentuan Kelulusan Calon Mahasantri Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) tahun 2022. Rapat Koordinasi digelar dalam rangka menjaring 600 mahasantri calon penerima beasiswa untuk jenjang pendidikan strata 1 dan 2 di Perguruan Tinggi dalam negeri.
Rapat yang diikuti oleh perwakilan Perguruan Tinggi Mitra PBSB ini berlangsung selama tiga hari, 2 - 4 Juni 2022 di Bandung.
"Atas nama Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren kami mengucapkan terimakasih atas kehadiran bapak-ibu diforum ini untuk menentukan salah satu jalan masa depan para santri terbaik kita," ujar Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono Abdul Ghofur(3/6).
Dikatakan Waryono, serangkaian tahap telah dilakukan dalam menjaring para santri terbaik dengan memaksimalkan berbagai instrumen. Semuanya demi menggali potensi para santri dan untuk dikembangkan pada arah yang sesuai dan tepat.
"Kami tahu menentukan kelulusan itu tidak gampang. Karena bukan semata faktor akademik saja yang menjadi penilaian, melainkan potensi-potensi lain menjadi faktor penentu yang harus diungkap," terang Waryono.
Dalam kesempatan tersebut Waryono kembali mengingatkan tentang visi besar Program Beasiswa Santri Berprestasi untuk menguatkan peran pesantren di tengah masyarakat. Menurutnya, penting menjadi penilaian tersendiri bagi santri-santri yang menunjukkan tekad kuat dalam mendedikasikan dirinya pada pesantren sekaligus melangsungkan amanat yang tertuang dalam Undang-Undang tentang Pesantren.
"Kita berharap mahasantri ini akan menjadi agen-agen yang memberi andil dalam mengokohkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kemampuan akademik bisa sama-sama diasah di kampus, tetapi hati yang baik serta loyalitas kepada NKRI perlu pembinaan dan pembiasaan dalam waktu yang amat panjang. Dengan demikian, perlu jadi pertimbangan bahwa santri yang lulus tidak hanya mencapai ranking tertinggi tetapi memiliki loyalitas kepada NKRI. Mereka tidak hanya akan sukses tetapi dapat benar-benar memberi kontribusi pada negeri." tegas Waryono.
Sementara itu Kepala Subdirektorat Pendidikan Pesantren Basnang Said menerangkan, secara statistik data santri yang mendaftar pada Program Beasiswa Santri Berprestasi tahun ini berjumlah 6391 santri, dan memenuhi syarat sejumlah 6169 pendaftar. Santri yang memenuhi syarat ini kemudian mengikuti tes CAT dan lulus ke tahap II sejumlah 1200 hingga akhirnya akan dipilih 600 santri sebagai penerima manfaat PBSB.
"Perguruan Tinggi Mitra diharapkan dapat memberikan informasi yang tepat untuk para lulusan sehingga mereka lancar melangsungkan proses registrasi hingga akhirnya melaksanakan program perkuliahan di program studi masing-masing. Hal ini agar mereka yang lulus benar-benar mengambil jalur PBSB, sehingga tidak ada informasi mereka yang lulus kemudian mengundurkan diri," ujar Basnang Said.
"Adapun matrikulasi diarahkan untuk pembekalan dan penguatan based knowledge agar tidak terjadi shock ketika santri memasuki lingkungan pembelajaran baru. Santri sudah cukup mendapatkan pembinaan rohani selama di pesantren, tinggal tugas kita sebagai PTM membekali mereka wawasan lain yang akan mengantarkan mereka sukses sehingga mampu berkompetisi dan berkolaborasi," lanjutnya.
Rangkaian PBSB telah berjalan sejak pertengahan Maret 2022 ketika pendaftaran secara online resmi dibuka. Tahun ini, tercatat ada 13.011 santri yang mendaftar seleksi PBSB. Mereka berasal dari 1.730 pesantren. Namun, yang melengkapi data persyaratan pendaftaran berjumlah 6.391. Setelah dilakukan verifikasi, ada 6.169 santri yang berhak mengikuti seleksi CAT di tahap pertama. Kemudian seleksi tahap kedua yang dilaksanakan pada tanggal 24-28 Mei 2022 diikuti 1200 santri yang berhasil lolos CAT termasuk diantaranya santri berkebutuhan khusus. 600 santri yang lolos rencananya akan diumumkan tanggal 9 Juni 2022.
Bagikan: