Serpong (Pendis) --- Gelaran Musabaqah Qira’atil Kutub Nasional (MQKN) yang ke-7 semakin dekat. Kementerian Agama, khususnya pada Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam memastikan upaya maksimal dilakukan oleh panitia baik dari pusat maupun daerah.
Salah satunya hal ini diikhtiarkan dalam bentuk kegiatan rapat koordinasi MQKN yang melibatkan seluruh unsur kepanitiaan. Kegiatan yang digelar pada 4 hingga 6 Juni ini membahas fiksasi dan koordinasi akhir MQKN yang akan dibuka pada 11 Juni mendatang.
“Ini adalah MQKN yang ke-7 kalinya. Saya harap event ini memiliki catatan penting untuk masa depan pendidikan pesantren yang relevan dengan zamannya. Karena itu MQKN kali ini serba digital, mulai dari registrasi hingga penilaian lomba” jelas Waryono Abdul Ghafur, Direktur PD Pontren pada Selasa (04/7/2023).
Waryono menyebut bahwa ada 3 poin penting yang harus lebih diperhatikan untuk kesuksesan MQKN. Mulai dari keterlibatan stakeholders: pemerintah daerah, keabsahan peserta dari Kanwil dan Ma'had Aly hingga matangnya persiapan penyelenggaraan. Ia mengatakan bahwa keterlibatan pemerintah daerah menjadi indikator kepedulian dan komitmen stakeholders, baik pemda kabupaten maupun provinsi terhadap pesantren melalui MQKN ini.
“Selanjutnya, keabsahan peserta Kanwil ini sering dianggap krusial. Saya menghimbau betul bahwa kegiatan ini harus menekankan pada dimensi sportivitas. Musabaqah ini jangan sampai hanya semata-mata bertujuan untuk mencari kemenangan, akan tetapi harus memegang aspek substantif pesantren yaitu spirit silaturrahim dan tradisi akademik berbasis turats” tegas Waryono di Serpong.
Selanjutnya terkait penyelenggaraan, Waryono menekankan perlunya soliditas masing-masing penanggung jawab pada setiap unsur kepanitiaan, antara lain harus lebih mengkonsolidasikan lagi seluruh agenda, baik dari pusat hingga daerah.
“Seluruh detail pelaksanaan harus diperhatikan. Mulai dari teknis acara, media centre, logistik dan konsumsi untuk peserta dan dewan hakim, hingga keperluan lain yang esensial pada saat pelaksanaan MQKN ini” pungkas Waryono.
Sejalan dengan itu, Kasubdit Pendidikan Diniyah dan Ma’had Aly (PDMA), Mahrus eL-Mawa mengatakan bahwa trust (kepercayaan) dan keterbukaan sesama penyelenggara harus menjadi dasar sebagai jalan alternatif mitigasi terhadap potensi masalah yang ada.
Acara dengan tajuk Koordinasi Akhir Musabaqah Qira’atil Kutub Nasional Tahun 2023 ini menghadirkan seluruh unsur panitia dari Kementerian Agama sendiri, perwakilan tuan rumah dari Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Kanwil Provinsi Jawa Timur, Kankemenag Kabupaten Lamongan dan juga unsur panitera, serta pihak lain terkait.
Bagikan: