Jayapura (Pendis) - Sebagai bentuk kehadiran dan keberpihakan negara terhadap daerah perbatasan, Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelontorkan bantuan pengembangan pesantren yang berada di wilayah perbatasan.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD-Pontren) Ahmad Zayadi meninjau langsung lokasi pembangunan pesantren di perbatasan antara Papua dengan Papua Nugini. Ia menyerahkan langsung bantuan tersebut bagi pesantren yang berada di Jayapura dan Merauke, Minggu (01/07).
Zayadi menyampaikan, pemberian bantuan ini dimaksudkan untuk memastikan layanan pemerintah kepada pesantren dalam rangka penguatan nasionalisme. Pesantren selama ini telah terbukti nyata mencerdaskan generasi muda serta menguatkan karakter dan akhlak mulia.
Lanjutnya, bantuan ini tentunya sejalan dengan Nawacita Presiden Jokowi yang berkomitmen membangun Indonesia dari wilayah perbatasan. Oleh karenanya Kemenag patut mengapresiasi para kiai dan pondok pesantren yang kian lama selalu konsisten menjaga moral dan keutuhan bangsa di tanah Papua.
"Perbatasan adalah teras terdepan negara. Ini sekaligus menjadi kebanggaan kita di mata negara-negara lain. Pembangunan dan pengembangan pesantren di wilayah perbatasan ini pun turut menentukan kebanggaan tersebut," tambah Zayadi.
Kasubdit Pendidikan Pesantren Basnang Said menyampaikan bahwa pada tahun 2018 pemberian bantuan di daerah 3T akan menyasar pada pesantren-pesantren yang berada di daerah Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara (Sangihe Talaud), Kalimantan Barat (Entikong), Kalimantan Utara (Sebatik) serta Kepulauan Riau.
"Bantuan di daerah 3T ini akan dimanfaatkan untuk pembangunan asrama santri maupun ruang kelas. Hal ini dimaksudkan agar pesantren di daerah perbatasan semakin kuat dan eksis menjadi garda terdepan yang turut berperan menjaga keamanan dan ketahanan NKRI," tutup Basnang. (Hery/dod)
Bagikan: