Bogor (Pendis) - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) menggelar Workshop Penulisan Metode Pembelajaran Al-Qur'an di Rizen Premiere Hotel, Bogor, Jawa Barat.
Workshop yang berlangsung pada 27-29 Juli ini diikuti oleh para pakar, praktisi pendidikan Al-Qur'an, akademisi serta perwakilan dari Kanwil Kemenag Jawa Barat dan kab. Bogor.
Direktur PD Pontren, Waryono menyebutkan, penyusunan buku ensiklopedia metode pembelajaran Al-Qur'an ini dilakukan untuk memberikan rekognisi atas penemuan berbagai metode pembelajaran Al-Qur'an. Karena menurutnya, saat ini bisa jadi merupakan temuan baru, yang tidak diperoleh dari kampus-kampus. Bahkan mungkin juga karya inovasi dari ulama Al-Qur'an khas Indonesia yang belum dilakukan ulama di dunia. Bahkan, kampus sendiri belum banyak yang melakukan penelitian khusus terkait dengan metode pembelajaran Al-Qur'an yang berkembang di Indonesia.
"Kami merasa bahwa adanya metode-metode pembelajaran Al-Qur'an yang nyata digunakan oleh ulama dan lembaga pendidikan Al-Qur'an di Indonesia itu menjadi sesuatu yang baru di dunia, sebab biasanya hanya manahijut tafsir (metode-metode tafsir). Oleh karena itu, ketika ensiklopedia ini menjadi buku yang tersebar di perpustakaan, semoga dapat juga menjadi pemantik bagi para akademisi, penelitian atau pengkajian metode pembelajaran Al-Qur'an lebih lanjut," ujar Waryono saat membuka kegiatan ini melalui virtual, Rabu (27/7/2020).
Dalam kesempatan itu, mantan wakil Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu berencana pihaknya berusaha akan memberikan penghargaan kepada para penemu metode pembelajaran Al-Qur'an sebagai bentuk kehadiran negara.
"Ini menjadi bentuk rekognisi negara kepada mereka para penemu metode pembelajaran Al-Qur'an dan diberi penghargaan," terangnya.
Sementara itu, Kepala Subdit Pendidikan Al-Qur'an, Mahrus, mengatakan dalam penyusunan buku ensiklopedia metode pembelajaran Al-Qur'an juga diharapkan dapat mengembangkan pendidikan Al-Qur'an sesuai dengan konteksnya.
"Agar dapat menyesuaikan kebutuhan para santri, para pembelajar Al-Qur'an, sehingga dapat lebih mudah, sesuai sanad, dan lebih mudah untuk dipahami," jelasnya.
Ia berharap buku ini rampung pada bulan September mendatang, sehingga dapat langsung didistribusikan ke kabupaten/kota serta lembaga pendidikan Al-Qur'an sebagai kado hari santri tahun 2022 pada bulan Oktober nanti.
"Paling tidak Oktober insyaallah sudah dapat diperbanyak dan didesiminasikan ke publik ," ujarnya.
Workshop ini diharapkan menghasilkan draft final buku yang dapat menyempurnakan isi buku ensiklopedia metode pembelajaran Al-Qur'an nantinya. Beberapa narasumber dihadirkan, yaitu Dr. Islah Gusmian M.Ag. (pakar kajian Al-Qur'an Indonesia asal UIN Surakarta), Dr. Ulin Nuha, Lc, M.A. (pakar studi kritik Ulumul Qur'an, Dekan Fak Ushuluddin IIQ Jakarta), dan kandidat Doktor Nur Kafid, M.Sc. (editor senior jurnal ilmiah). Adapun para peserta berasal dari beragam latar belakang bidang pendidikan Al-Qur'an, mulai dari LPMQ, praktisi, akademisi, hingga lembaga mitra, seperti FKPQ, BADKO dst. (Ahlul/LQM).
Bagikan: