Serpong (Pendis)-Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono Abdul Ghofur berpesan kepada para peserta yang hadir untuk selalu mengedepankan program Transformasi Layanan Umat untuk kembali kepada fungsi kita yaitu melayani dengan setulus hati.
“Mari kita semua dukung kebijakan menteri agama untuk melaksanakan transformasi layanan umat dengan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan kita untuk berkomitmen disitu,” papar Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini, Jumat (19/09/2022).
Pada kesempatan ini, Waryono mengingatkan akan pentingnya data. Beliau menyatakan data harus terupdate dan sudah terpilah sedemikian rupa sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik. Misalnya, profilling lengkap LPQ, pemetaan guru-guru LPQ yang sudah S1 atau belum S1 dan juga potret infrastruktur pada lembaga LPQ.
“Data merupakan hal penting yang perlu perhatian oleh para pimpinan dan pengelola. Data juga harus menyesuaikan kebutuhan steakholder kementerian/lembaga. Sebagus apapun sistem dibuat, kalau man behind the sistem tidak digarap, ya sama saja. Maka sistem harus didukung dengan SDM yang mumpuni,” ujar Waryono.
Selanjutnya pada akhir arahannya, Mantan Wakil Rektor UIN Sunan Kalijaga ini menyebutkan pentingnya dibuat Direktori Lembaga Pendidikan Al-Qur’an. Hal ini dalam rangka menjaga keberlangsungan agama Islam di Indonesia.
“Penulisan Direktori Lembaga Pendidikan Al-Qur’an ini dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang berserakan. Terwujudnya direktori ini minimal akan mewariskan ke generasi penerus kita, bahwa di Republik ini pernah ada dan sebagiannya mungkin masih eksis tentang lembaga-lembaga Islam di Indonesia dengan Al-Qur'annya yang sudah berumur sekian abad.” tutup Waryono.
Kasubdit Pendidikan Al-Qur’an, Mahrus menyampaikan bahwa output dari kegiatan ini adalah penulisan direktori pendidikan Al-Qur’an sebanyak 99.000. Asumsinya separo dari data yang ada saat ini yaitu 180.230 yang terdapat dalam SIPDAR. Direktori ini lebih pada pendataan dan tidak banyak keterangannya.
Pada kesempatan ini, Mahrus menambahkan bahwa SIPDAR sudah diakses oleh LPQ secara luas. Terbukti pada bulan Juli sudah ada 38 yang mendapat SK dan Piagam bagi LPQ yang sudah sesuai. Bulan Agustus ada 200-an yang siap diverifikasi dan validasi.
“Penulisan Direktori Lembaga Pendidikan Al-Qur’an ini, basis datanya dari SIPDAR, sudah ada 180.230 yang terdaftar. Maka purifikasi LPQ perlu dilakukan melalui verifikasi dan validasi lembaganya,” Ujar Mahrus.
Alumni Ponpes Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta ini berangan-angan nantinya akan lahir LPQ Model dari seluruh indonesia, LPQ yang sungguh-sungguh dan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Bahwa LPQ model ini bukan LPQ yang terintegrasi dengan, MDT, majelis Ta’lim dengan gedungnya yang bagus, tapi berharap LPQ ini khusus untuk LPQ dengan administrasi yang tertib dan metode yang jelas sanadnya. Diharapkan Direktori Lembaga Pendidikan Al-Qur’an ini bisa disusun dan dapat selesai pada akhir tahun ini.
Narasumber untuk memperkuat dan memudahkan pembuatan direktori lembaga pendidikan al-Qur'an yang direncanan 37 jilid, dengan asumsi 1 jilid per propinsi, menghadirkan Dr. KH. Aguk Irawan Mn (Direktur Baitul Kilmah Yogyakarta dan Penulis buku berbagai Ensiklpoedi Ulama dan Tafsir Al-Qur'an di Nusantara) dan Anwar Dani (Pengolah Data IT SIPDAR PQ).
Bagikan: