Jakarta (Pendis) - Kementarian Agama melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD-Pontren) Ditjen Pendidikan Islam tengah menyusun kisi-kisi ujian akhir Pendidikan Diniyah Formal berstandar nasional tingkat wustha dan ulya atau biasa dikenal sebagai imtihan wathani. Penyusunan dilaksanakan di Jakarta selama 2 (dua) hari sejak Kamis hingga Jum’at (4-5 Agustus 2022) dengan melibatkan sejumlah peserta yang merupakan tim reviewer, tim penyusun serta unsur dari Direktorat PD-Pontren.
Direktur PD-Pontren Waryono berpesan agar dalam menyusun kisi-kisi dengan memperhatikan hasil evaluasi imtihan wathani tahun-tahun sebelumnya. “Sebagaimana diketahui bersama, pelaksanaan IW sudah berjalan 5 kali sejak tahun 2018 hingga 2022, dan kami mengapresiasi atas pelaksanaan imtihan wathani tahun 2023 yang dicanangkan seluruhnya menggunakan CBT (Computer Base Test)” tutur Waryono, di sela-sela pembukaan kegiatan di Jakarta (4/8/2022).
Pria yang baru saja menyandang gelar Guru Besar ilmu Tafsir pun menyoroti perbedaan pembelajaran PDF antara wilayah Jawa dan luar Jawa, berdasarkan pemetaan atas hasil imtihan wathani tahun sebelumnya. “Jika memungkinkan perlunya perlakuan soal-soal imtihan wathani yang menyesuaikan dengan kondisi PDF yang ada di Jawa dan luar Jawa, harapan kami ini bisa menjadi inovasi yang bisa digagas dan dilaksanakan pada imtihan wathani berikutnya” pungkas Waryono.
Kepala Subdit PDMA Nurul Huda, dalam laporannya mengungkapkan penyusunan kisi-kisi imtihan wathani merupakan bagian dari rangkaian aktivitas dalam pelaksanaan imtihan wathani setelah ditetapkan petunjuk teknis imtihan wathani.
Dikatakan Nurul Huda, kisi-kisi selain disusun berdasarkan pencapaian kompetensi lulusan, standar isi, dan ruang lingkup, juga berdasarkan materi pada Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum. “Kami percayakan sepenuhnya penyusunan kepada tim, dan kami harapkan hasil penyusunan ini bisa selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan” ujar Nurul Huda. (Im)
Bagikan: