Bandung (Pendis) --- Kementerian Agama RI melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menyusun kisi-kisi Ujian Sekolah (US) untuk mata pelajaran (Mapel) Agama bagi siswa Pendidikan Kesetaraan pada Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPS).
Penyusunan tersebut dituangkan dalam kegiatan yang bertajuk FGD Penyusunan Kisi-Kisi Ujian Sekolah Mapel Agama Pendidikan Kesetaraan pada PPS yang dilaksanakan pada 1 hingga 3 September 2023. Kasubdit Pendidikan Kesetaran, Rahmawati melalui pembukaan acara tersebut mengingatkan agar isi penyusunan kisi-kisi mapel agama PKPPS jangan melenceng dari etika penyusunan kisi-kisi dan tidak bertentangan dengan kepentingan negara.
“Penyusunan kisi-kisi jangan sampai kecolongan karena tidak sesuai dengan kepentingan ideologi negara. Penyusunan kisi-kisi harus terhindar dari adanya potensi intoleransi” tegas Rahmawati dalam pembukaan kegiatan tersebut di Bandung, Jumat (1/9/2023).
Rahmawati juga mengatakan bahwa referensi dalam penyusunan kisi-kisi harus berdasarkan literatur yang otoritatif bukan literatur yang tidak bersanad.
Kegiatan FGD ini diikuti oleh tenaga pendidik mapel agama PKPPS sebanyak 27 orang. Sebelumnya, para peserta telah mendapat penguatan materi tentang pemetaan standar kompetensi lulusan, kompetensi dasar jenjang Ula, Wustha dan Ulya untuk semua mata pelajaran (agama dan umum). Peserta juga dibimbing melakukan pemetaan soal berdasarkan kelas, bentuk soal, dan level kognitif. Mereka juga dibekali kaidah penyusunan kisi-kisi dan penulisan butir soal beserta perakitannya.
“Dari kegiatan ini diharapkan tersusun kisi-kisi dan soal terstandar yang dapat dijadikan acuan bagi penyelenggara pendidikan kesetaraan pada pondok pesantren salafiyah dalam melaksanakan ujian sekolah sesuai esensi dari merdeka belajar,” ujar Rahmawati.
Narasumber dalam kegiatan adalah Abdul Majid Muslim (Ketua Umum DPP FK-PKPPS), Aprilia Sakti sebagai Sekretaris Umum DPP FK-PKPPS (Forum Komunikasi Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah), Dr. Azky Muharram Al-Bantani (UIN Syarif Hidayatullah), Dr. Agus Sufyan (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). (Fadh)
Bagikan: