Tangerang Selatan (Pendis) – Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) melalui Subdit Pendidikan Kelembagaan Madrasah Diniyah menyusun Tata Kelola Kelembagaan Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT). Pembaruan Ijin Operasional (IJOP) dan migrasi data kuantitatif MDT dari manual ke data berbasis web atau aplikasi agar mempermudah pendataan dan pemantauan penyelenggaran MDT.
Hal demikian disampaikan oleh Direktur PD Pontren, Waryono Abdul Ghofur saat membuka kegiatan Penyusunan Pedoman Tata Kelola Kelembagaan MDT. Menurutnya, regulasi mengenai pendirian dan penyelenggaraan MDT dirasa sangat penting, “Penyusunan tata kelola kelembagaan ini sangat penting mengingat perlu adanya regulasi mengenai pendirian dan penyelenggaraan MDT,” kata Waryono di Serpong, Rabu (23/03/2022).
Saat acara Penyusunan PedomanTata Kelola Kelembagaan Pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah itu, Waryono berharap kegiatan ini menghasilkan naskah atau draft mengenai pedoman pendirian dan penyelenggaraan MDT berbasis web atau aplikasi. Hal ini akan menciptakan profil MDT yang unggul baik guru maupun pengelolanya, “Saya harap, kegiatan ini mendapatkan hasil berupa naskah atau draft mengenai pedoman pendirian dan penyelenggaraan MDT berbasis web atau aplikasi,” harapnya.
Waryono menegaskan, MDT harus mengembangkan kerangka struktur oganisasi agar mampu menjawab kebutuhan internal organisasi maupun eksternal. MDT juga harus bisa merepons berbagai dinamika perubahan eksternal dan internal secara cepat, responsif, dan akurat, sehingga berbagai program secara dinamis dapat mengikuti berbagai pergeseran-pergeseran yang terjadi, “Maka, semua itu perlu curah gagasan ide dari pertemuan seperti ini,” tukasnya.
Lebih lanjut Waryono menyampaikan, MDT juga harus terus berproses, terus terberdayakan dan ter up-grade kapasitas diri lembaga (institusional building), “Ini memerlukan roadmap pengembangan MDT pasca generasi millenial,” tuturnya.
Maka Waryono menegaskan, dari hal itu Mantan Wakil Rektor UIN Sunan Kalijaga ini menjelaskan bahwa, perlu dibangun institusional building di MDT dengan pengelolaan MDT harus diperkuat personil yang kompeten, guru atau ustad yang sesuai kualifikasinya dengan cara membangun sumber daya gurunya.
“Selanjutnya, harus kreatif, artinya, MDT harus menawarkan distingsi, atau kelebihan dan keunggulan yang berbeda. Salanjutnya Madrasah diniyah sebagai model, memberdayakan masyarakat dan dengan dukungan manajerial yang mumpuni sebagai percontohan,” papar Waryono
Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, 23 sd 25 Maret 2022 di Hotel Sol Marina Serpong Tangerang dan dihadiri oleh 32 Subkoordinator MDT Kanwil Kemenag Provinsi dari seluruh Indonesia, 3 org mewakili Kemitraan, dan peserta pusat.
Bagikan: