Surabaya (Pendis) - Setelah dilaunching pada tanggal 12 November lalu, program Beasiswa Santri yang diberikan oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menuai respon positif dari kalangan pesantren.
Pasalnya, setelah sebelumnya ada program afirmasi bagi santri dalam bentuk Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) yang diberikan oleh Kementerian Agama (Kemenag) untuk program S1 di tanah air, Beasiswa Santri LPDP sangat dinantikan karena memberikan akses studi magister dan doktoral hingga ke luar negeri.
Dalam pertemuan bertajuk Evaluasi Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Tahun 2018, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD-Pontren), Ahmad Zayadi menampung aspirasi para pimpinan pesantren terkait pengembangan program beasiswa ini.
Dalam kesempatannya, Zayadi mencermati tantangan yang dihadapi pesantren saat ini dan ke depan. Misalnya dalam konteks personal lulusan pesantren, tantangan keulamaan pesantren saat ini tidak hanya ulama yang memiliki prototype menguasai aspek tafaqquh fiddin saja mengingat fenomena masyarakat sangatlah dinamis.
"Seberapa pentingkah aspek selain tafaqquh fiddin itu dibutuhkan oleh pesantren saat ini," ujar Zayadi, Kamis (22/11).
Dalam konteks sosial kemasyarakatan, Zayadi memberikan catatan bahwa profil lulusan pesantren juga diharapkan memiliki kapasitas dalam berorganisasi dan mewarnai komunitas-komunitas di masyarakat, bahkan menjadi pribadi penggerak kehidupan sosial kemasyarakatan.
Tak kalah pentingnya, tantangan yang dihadapi pesantren dalam konteks relasi negara dan bangsa semisal tantangan keberagamaan, keragaman maupun penghargaan atas pluralitas juga menjadi perhatian serius dalam grand desain program beasiswa santri untuk bisa mempercepat proses mobilitas sosial vertikal kaum santri.
Senada dengan Zayadi, perwakilan LPDP Rumtini mengharapkan para santri yang memperoleh Beasiswa Santri LPDP nantinya mampu memainkan peranan yang lebih signifikan pada berbagai ruang nasional dan bahkan internasional.
Rumtini menilai, santri adalah sosok sumberdaya manusia yang sangat unik dan memiliki kekhasan tersendiri. Santri dan kaum pesantren memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi, terbukti secara historis dalam partisipasinya pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Santri dipandang memiliki karakter dan kedisiplinan yang dibentuk selama belajar di pesantren. Santri memiliki etos belajar yang tinggi.
Dari modal dasar itulah, cita-cita program Beasiswa Santri LPDP berupa penguatan sumber daya kalangan pesantren yang berkualitas nantinya akan mampu diwujudkan, ujar Rumtini.
Oleh karenanya, LPDP memberikan beasiswa khusus guna mendukung harapan tersebut berupa kesempatan studi magister dan doktoral di perguruan tinggi terbaik, baik domestik maupun mancanegara.
Informasi dan pendaftaran online Beasiswa Santri LPDP melalui link berikut:
https://www.lpdp.kemenkeu.go.id/beasiswa-santri/
"Akhirnya, para santri lulusan program beasiswa santri LPDP akan memiliki kualitas sumber daya yang menunjang serta berkontribusi besar bagi pembangunan negara pada era bonus demografi yang diprediksi hingga tahun 2030 mendatang," harap Rumtini. (hery/dod)
Bagikan: