Jakarta (Pendis) – Kementerian Agama RI melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD-Pontren) Ditjen Pendidikan Islam melaksanakan monitoring terhadap penyaluran Bantuan Media Pembelajaran Digital Pendidikan MDT yang dialokasikan dan dilaksanakan pada tahun anggaran 2023. Kegiatan monitoring dilakukan secara sampling terhadap sejumlah lembaga MDT penerima bantuan yang tersebar di 4 (empat) propinsi yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur dalam periode 12 s.d 25 Juni 2024.
Kegiatan monitoring bertujuan untuk memastikan bahwa bantuan tersebut sampai kepada lembaga MDT yang membutuhkan secara tepat waktu dan spesifikasinya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya memastikan bantuan telah digunakan oleh pihak lembaga MDT sehingga dapat dirasakan manfaatnya.
Plt. Direktur PD-Pontren Waryono, menyampaikan apresiasi atas kegiatan monitoring yang dilakukan Tim Subdit Pendidikan MDT Direktorat PD-Pontren Ditjen Pendidikan Islam. Menurutnya langkah ini penting dan diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam upaya memastikan bahwa bantuan benar-benar memberikan dampak positif bagi lembaga MDT. Dengan sinergi antara pemerintah dan lembaga MDT diharapkan program bantuan dapat menjadi instrumen yang efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di MDT.
“Digitalisasi MDT menjadi suatu keniscayaan di era digital yang harus diikuti siapapun termasuk MDT sehingga mau tidak mau MDT harus bersiap menghadapinya dan berupaya beradaptasi terhadap perkembangan teknologi. Sejalan dengan itu, maka bantuan media pembelajaran digital ini selain menjadi salah satu upaya Kemenag untuk meningkatkan efektivitas pengajaran dan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi canggih di MDT, juga merupakan realisasi 7 program prioritas Kemenag dibawah kepemimpinan Menag Yaqut Cholil Qoumas, yang salah satunya adalah transformasi digital. ” ujar Waryono di Jakarta (25/06).
Kepala Subdit Pendidikan MDT, Siti Sakdiyah mengungkapkan monitoring ini dilakukan sebagai bagian tak terpisahkan dari pelaksanaan bantuan. Secara normatif dilakukannya monitoring untuk memastikan kesesuaian antara pelaksanaan bantuan dengan ketentuan petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan kesesuaian antara target capaian dengan realisasi.
“Dengan adanya monitoring secara langsung, diharapkan tidak terjadi penyelewengan atau masalah dalam distribusi bantuan. Tim Subdit Pendidikan MDT sebagai petugas monitoring pun akan mengecek secara langsung barang-barang bantuan dari segi kondisi, kesesuaian spesifikasi dan penggunaannya.” terang Siti Sakdiyah.
“Bantuan media pembelajaran digital yang sudah diterima oleh masing-masing MDT berbentuk perangkat teknologi informasi dan komunikasi, yang berupa 1 unit laptop, 1 unit PC, 1 unit projector dan 1 unit layar projector. Seluruh bantuan dimaksud diberikan dalam bentuk barang agar langsung dapat dimanfaatkan oleh penerima bantuan dan jangan hanya jadi pajangan apalagi dibiarkan tidak terpakai setelah diserahterimakan”tandas Siti Sakdiyah.
Dari beberapa sampling monitoring yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa secara umum menunjukkan bantuan telah tersalurkan kepada MDT dengan baik, kondisi barang diterima dalam kondisi baik dengan spesifikasi yang sesuai ketentuan dan sebagian besar MDT sudah memanfaatkan barang bantuan sesuai fungsi dan kebutuhannya.
Beberapa perwakilan yang ditemui dari MDT Al Istiqomah Pemalang dan MDT An-Nuururrohman Banyumas, dan MDT Nurunnafi Cilacap mengucapkan terima kasih kepada Kemenag beserta jajaran atas bantuan yang diberikan. “Bantuan ini sudah kami pergunakan, misalnya, untuk administrasi perkantoran MDT, pendataan kelembagaan MDT, rapat-rapat guru, dan nonton film streaming para sahabat nabi yang menunjang pembelajaran santri. Hal ini sangat membantu dan bermanfaat bagi lembaga kami dan karenanya kami sangat berterima kasih kepada Kemenag.” ujarnya saat diwawancarai.
Tags:
PesantrenBagikan: