Jayapura (Pendis) - Sejak tahun 2016, Kementerian Agama (Kemenag) telah menempatkan santri-santri berprestasi ke Universitas Cendrawasih (Uncen) Jayapura melalui Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB).
Dalam kunjungannya ke Jayapura, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD-Pontren) Ahmad Zayadi yang didampingi Kasubdit Pendidikan Pesantren Basnang Said disambut Rektor Uncen Apolo Safanpo di Universitas ternama di tanah Papua ini, Minggu (01/07).
Pertemuan keduanya ini merupakan agenda penguatan kemitraan antara Kemenag dengan Uncen sebagai mitra pengelola PBSB.
Apolo Safanpo mengapresiasi mahasantri PBSB Uncen yang saat ini tengah menempuh program pendidikan kedokteran, kesehatan masyarakat serta teknik. Ia berharap mahasantri PBSB di Uncen dapat terus merawat tradisi kesantriannya. Selain itu, ia mengemukakan agar mahasantri PBSB Uncen menjadi kader muslim yang moderat.
"Kami bahkan mengarahkan kepada mahasantri PBSB untuk dapat mengikuti pengkaderan dalam organisasi ekstra kampus, baik itu di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) maupun Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)," ujar Apolo.
Tak henti di situ, ia pun berjanji akan memberikan beasiswa tambahan bagi mahasantri PBSB Uncen yang berhasil meraih nilai akademik tertinggi.
Di kesempatan yang sama, sebagai seorang santri, Ahmad Zayadi menegaskan bahwa mahasantri PBSB yang ditempatkan di Perguruan Tinggi Umum Negeri sudah dibekali dengan pemahaman Islam rahmatan lil`alamin saat mereka nyantri di pesantren. Mereka terbiasa menghargai perbedaan dan selalu berpandangan dan bersikap toleran. "Kami percaya, mahasantri PBSB di Uncen dan kampus-kampus umum negeri lainnya akan mampu beradaptasi dengan komunitas kampus tempat mereka kuliah".
Zayadi berharap, mahasantri PBSB di Uncen kelak dapat menjadi sarjana sekaligus agen perubahan di tengah-tengah masyarakatnya, menjadi teladan, dan dengan ilmunya mampu menyampaikan pengetahuan dan ajaran Islam dengan selalu mengedepankan Islam yang ramah, toleran dan cinta tanah air.
Di kampus Uncen sendiri, hingga saat ini sudah ada sebanyak 24 mahasantri PBSB baik yang on-going maupun yang lulus seleksi pada tahun 2018. Seperti disampaikan Kasubdit Pendidikan Pesantren Basnang Said, Uncen adalah mitra PBSB yang dikhususkan bagi santri-santri dari wilayah Indonesia Timur. Namun saat ini mayoritas mahasantri PBSB berasal dari Papua dan Papua Barat.
"Kami menginginkan ada pemerataan pengembangan pesantren dari segala bidang. Oleh karenanya kami bermitra dengan Uncen untuk maksud tersebut. Dimana para alumni PBSB Uncen kelak akan mengabdi pada pesantren mereka di Papua dan Papua Barat. 10 tahun kemudian pesantren di tanah Papua akan semakin berimbang dengan pesantren di Jawa," harap Basnang dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Kepala Biro Administrasi Akademik Uncen, Kabid Pendidikan Islam serta pejabat eselon IV Kanwil Kemenag Provinsi Papua serta pengurus CSSMoRA Uncen. (Hery/dod)
Bagikan: