Jakarta (Pendis) - Menjadi Guru PAI di jaman sekarang cukup sulit. Tantangan mengajar terkadang bukan dari siswa atau lingkungan sekolah, namun media publik. Di sekolah guru sudah mengajarkan sikap-sikap terpuji yang harus dijalankan peserta didik, demikian pula mengenai keteladanan. Namun apa mau dikata, justru media publik kerap mempertontonkan berita atau pun hal-hal yang jauh bertentangan. Mulai dari kekerasan, isu-isu selebritis yang lebih mengedepankan gosip tak jelas, hingga yang mulai tak aneh lagi di era politik sekarang adalah pertikaian antar elit atau tokoh-tokoh pemimpin. Semuanya diperlihatkan begitu vulgar di ruang publik yang dikonsumsi oleh berbagai jutaan pasang mata dari segala umur.
Dr. Amin Haedari selaku Direktur PAI menambahkan bahwa di Indonesia tokoh atau pemimpin agama itu banyak namun pengaruhnya tidak linier dengan kualitas pendidikan agama. Seharusnya pendidikan agama khususnya Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki pengaruh kuat dalam mendukung karakter bangsa, namun karena tantangan yang begitu deras ditambah faktor-faktor lainnya menyebabkan PAI terpojok pada posisi sulit. Padahal indikator keberhasilan pendidikan agama pada dasarnya cukup sederhana yakni terbentuknya sikap. Sikap atau akhlak mulia para siswa yang kemudian tercermin dalam perilaku sehari-hari misalnya menghormati orang tua, patuh kepada guru, menjaga kebersihan, tidak corat-coret fasilitas umum hingga tidak bentrok antar kawan seperti tawuran.
Di depan 100 guru PAI SD dari Provinsi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah yang melaksanakan Bimtek K13 PAI di Solo, 10-12 Juni 2015 Amin menghimbau para guru PAI agar senantiasa memiliki mental pejuang, meyakini bahwa tugasnya adalah mulia karena membangun akhlak bangsa dan tak kalah penting senantiasa kreatif dan inovatif agar stigma minus PAI yang selama ini dianggap sebagai mata pelajaran tersisih, tidak favorit bahkan kurang menarik sedikit demi sedikit terkikis. Bimtek K13 PAI dilaksanakan dalam rangka memperbaiki kualitas GPAI dalam rangka pengembangan pembelajaran di kelas sehingga PAI menjadi lebih aktif, menarik dan menyenangkan bagi siswa.
(wikan/dod)
Bagikan: