Bogor (Pendis) - Harapan tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin pada saat memberikan arahan dan menyampaikan materinya pada forum pertemuan dosen Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Perguruan Tinggi Umum (PTU) yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam di Bogor, pada tanggal 6 s/d 8 Juni 2018.
Kamaruddin menegaskan berulang-ulang bahwa dosen PAI perlu lebih aktif melakukan mainstreaming moderasi Islam mengingat dosen agama ini membawahi lebih dari lima juta mahasiswa. Para dosen tersebut memegang peran vital terlebih pada perkembangan lima tahun terakhir di mana titik-titik radikalisme agama tumbuh subur di lingkungan PTU.
Kamaruddin menyampaikan bahwa perilaku terkait erat dengan pemahaman keagamaan seseorang. "Perilaku keagamaan itu berkorelasi dengan pengetahuan keagamaan," jelasnya menegaskan. Menurutnya, tugas utama dosen PAI untuk memberikan wawasan keagamaan yang mendalam kepada mahasiswa. Mahasiswa menjadi radikal salah satunya disebabkan oleh minimnya wawasan keagamaan, sehingga mereka mencari sendiri melalui media-media yang ada saat ini termasuk media sosial. Ketika media sosial menginformasikan tentang ajaran-ajaran Islam, mereka menelan mentah-mentah dan menganggapnya sebagai kebenaran yang harus diikuti, diyakini dan diamalkan.
Pernyataan tersebut senada dengan paparan Fuad Jabali, salah satu narasumber pada forum ini. Dengan merujuk pada hasil penelitian yang dilaksanakan oleh PPIM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, bahwa mahasiswa makin sering mengakses internet, pemahaman keagamaannya lebih radikal dibanding yang jarang mengaksesnya.
Mencermati fenomena ini pula, Kamaruddin menyampaikan kritik kepada para akademisi yang selama ini bergerak di bidang keislaman. Para dosen diharapkan ketika menulis buku atau karya ilmiah untuk kebutuhan akademik, juga diproyeksikan untuk masyarakat awam. "Akademisi kita kalau menulis terlalu akademis, sehingga tidak bisa dikonsumsi masyarakat awam," jelasnya dengan tegas. Hal itulah yang menjadikan para mahasiswa atau masyarakat kemudian mengakses sumber informasi lainnya.
Dari sinilah, Imam Safe`i, Direktur PAI mendorong agar para dosen melakukan banyak inovasi dan kreasi termasuk di bidang penelitian dan pengabdiannya yang mendukung kualitas pembelajaran agama. "Dosen harus menjadi innovator dan creator, sehingga mahasiswa akan menjadikan para dosen PAI sebagai icon sumber keilmuan keagamaannya," jelas Imam memberi semangat.
Forum pertemuan dosen PAI pada PTU ini dihadiri oleh empatpuluh dosen PAI dari perguruan tinggi yang tersebar di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten. Forum juga menghadirkan Prof. Abdul Mujib, MA dan Prof. Bunyamin yang selama ini konsen menangani kepangakatan dosen.
Dalam forum tersebut, para dosen juga menyampaikan bahwa pemerintah perlu dengan tegas memberikan guidance para dosen PAI agar dapat meningkatkan kompetensi dan karirnya.
Menurut Nurul Huda, Kasubdit PAI pada PTU bahwa meskipun banyak rintangan dan hambatan, Pemerintah akan berupaya mencari jalan keluar terbaik bagi peningkatan mutu pendidikan Islam pada perguruan tinggi. [n15/dod]
Bagikan: