Jakarta (Kemenag) – Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, memberikan apresiasi atas keberhasilan Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) menerbitkan 40 Buku Teks Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI & BP) untuk jenjang pendidikan formal mulai dari TK hingga perguruan tinggi. Buku ini hadir di tengah minimnya referensi pembelajaran formal peserta didik, dengan muatan yang berorientasi pada nilai-nilai toleransi, komitmen kebangsaan, anti kekerasan, dan penghargaan terhadap keberagaman budaya.
“Ini adalah langkah strategis yang menjadi legacy penting. Buku-buku ini tidak hanya layak secara substansi, tetapi juga selaras dengan prinsip moderasi beragama dan nilai-nilai dasar kebangsaan seperti Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945. Harapannya, guru-guru PAI di semua jenjang dapat lebih percaya diri menggunakan buku ini sebagai rujukan pembelajaran,” ujar Abu dalam Sidang Penilaian Buku Teks Utama PAI dan Budi Pekerti di Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Lebih lanjut, Dirjen mengungkapkan bahwa inisiatif ini merupakan tindak lanjut arahan Menteri Agama, Nasaruddin Umar, dalam Rapat Kerja Nasional Kementerian Agama (15-17 November 2024). Ia menegaskan bahwa kurikulum berbasis toleransi dapat menjadi sarana transformasi sosial yang positif. “Buku adalah alat rekayasa sosial yang dapat membentuk filosofi tertentu. Tantangan kita adalah memastikan nilai-nilai moderasi seperti toleransi, penghormatan terhadap perbedaan, dan komitmen kebangsaan tertanam kuat dalam buku ini,” jelas Abu.
Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Suyitno turut mendukung inisiatif ini. Ia menyebutkan bahwa peluncuran Buku Teks PAI dan BP yang direncanakan oleh Menteri Agama akan menjadi quick-win program yang memperkuat visi kurikulum berbasis toleransi. “Proses uji publik sangat penting untuk memastikan buku ini tidak memicu salah tafsir di masyarakat, sekaligus mendukung Visi Kemendikdasmen yang lebih inklusif,” terang Suyitno.
Buku Teks PAI dan BP ini diharapkan menjadi referensi utama yang memperkuat semangat kebangsaan dan keberagaman, sekaligus mengarahkan generasi muda pada kehidupan beragama yang damai, inklusif, dan adaptif terhadap perubahan zaman.
[SYAM]
Tags:
PAIBagikan: